Jumat, Oktober 3, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kajian
Fenomena Mualaf Menjadi Ustadz

Fenomena Mualaf Menjadi Ustadz

Fenomena Mualaf Menjadi Ustadz

Sebuah Tantangan Keberislaman Masa Kini

Hatim Gazali by Hatim Gazali
12/01/2023
in Kajian, Tajuk Utama
25 1
0
26
SHARES
526
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Berpindah agama bukan fenomena yang baru terjadi. Katolik bermigrasi ke Islam, dari Muslim menjadi Buddhis, dan begitu seterusnya. Perpindahan dari satu agama ke agama lain atau satu kepercayaan kepada kepercayaan lain adalah peristiwa yang setua umur agama itu sendiri.

Sebelum Nabi Muhammad SAW. mendapatkan wahyu, tak ada orang yang memeluk agama Islam, karena memang agama Islam belum lahir. Sebagaimana agama-agama Allah terdahulu, Islam pun lahir dengan tujuan yang mulia; ajakan untuk bertauhid, memperbaiki akhlak baik kepada Allah, sesama manusia maupun kepada semesta. Tujuan Islam yang demikian mulia itu disiarkan oleh Nabi Muhammad S.A.W secara santun, elegan, berakhlak. Dampaknya cukup terasa. Orang-orang dekat Nabi tertarik dengan ajaran yang dibawa Nabi dan akhirnya memeluk agama Islam. Bermula dari Khadijah binti Khuwailid, Abu Bakar Ash-Shiddiq, Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Haritsah, sampai kemudian Islam menjadi magnet sehingga secara berbondong-bondong memeluk agama Islam.

BacaJuga

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (2)

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (1)

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

Ada dua hal penting yang bisa dicatat dari peristiwa ini. Pertama, kemampuan Nabi Muhammad untuk menampilkan ajaran Islam dengan baik. Apa yang dikatakan dan diajarkan Nabi, itu pula yang menjadi tindakan Nabi. Ketika Nabi melarang berdusta dan mencelakai orang lain, Nabi pun  tidak melakukan . Dalam bahasa sekarang “satunya sikap dengan perbuatan”

Kedua, sebagian besar sahabat Nabi adalah mualaf, karena sebelum menjadi muslim, mereka memiliki agama dan keyakinan tertentu. Ini artinya, bahwa orang yang berpindah agama, yang dalam Islam disebut mualaf, bukan peristiwa baru.

Mualaf Masa Kini

Di Indonesia sendiri, orang yang berpindah agama juga bukan peristiwa baru. Islam adalah agama yang baru masuk ke Nusantara beberapa abad setelah Nabi Muhammad wafat. Sebagian pakar menyebut Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 13 Masehi melalui pintu Gujarat-India. Sebagian yang lain menyebut Islam masuk ke daratan Nusantara ini pada abad ke 7 Masehi yang dibawa melalui pedagang-pedagang Arab. Sebagian lainnya menyebut Islam di Indonesia dibawa oleh orang Persia pada abad ke 13. Artinya, nenek moyang kita yang beragama Islam masuk dalam kategori mualaf.

Belakangan ini, sejumlah orang, termasuk dari kalangan selebritis, juga melakukan migrasi agama, dari agama sebelumnya menjadi Muslim. Sayangnya, kepindahan ke agama Islam ini seringkali disertai dengan dua fenomena penting. Pertama, kecenderungan untuk menjelek-jelekkan agama yang diyakini sebelumnya yang disampaikan dengan nada provokatif dan penuh kebencian. Padahal, sebagaimana kita tahu, arti kata mualaf sendiri adalah orang yang dijinakkan hatinya atau dilembutkan hatinya.

Continue Reading
Page 1 of 2
12Next
Tags: Da'iMualafUstad DadakanUstadz
Previous Post

Pesantren: Kontinuitas dan Perubahan (3)

Next Post

Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan (1)

Hatim Gazali

Hatim Gazali

Pemimpin Redaksi Islamina.id | Dosen Universitas Sampoerna | Ketua PERSADA NUSANTARA | Pengurus Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah PBNU

RelatedPosts

gerakan gen z
Kajian

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (2)

13/09/2025
asia spring
Kajian

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (1)

12/09/2025
dekonstruksi di era digital
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

26/07/2025
Peran Media Sosial Dalam Mewujudkan Siswa Toleran
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

22/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Next Post
Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan Hari

Sunnah Rasul Saw dalam Tradisi Selamatan (1)

Duri Islamisme dalam Sejarah NKRI

Duri Islamisme dalam Sejarah NKRI

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

gerakan gen z

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (2)

13/09/2025
asia spring

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (1)

12/09/2025
Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

09/09/2025
hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    327 shares
    Share 131 Tweet 82
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    309 shares
    Share 124 Tweet 77
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    268 shares
    Share 107 Tweet 67
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    263 shares
    Share 105 Tweet 66
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    257 shares
    Share 103 Tweet 64
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.