Syeh Nawawi al-Bantani dalam Tafsirnya menjelaskan bahwa Ayat ini turun sebagai pengingat akan nikmat Allah agar dipergunakan untuk kebaikan bukan untuk mengikuti langkah atau perintah syaitan.
Sedangkan menurut Imam Mawardi dalam Adab Ad-Dunya wa ad-Din menjelaskan bahwa Libas at-Taqwa ada enam pengertian, yaitu:
Baca juga: Solusi Islam dalam Menghadapi Problematika Kehidupan
Pertama, Libas at-Taqwa berarti iman. Ini menurut Imam Qatadah dan Imam Suday.
Kedua, berarti amal shaleh. Ini menurut pendapat Sahabat Ibnu Abbas.
Ketiga, Sikap yang baik. ini menurut Sahabat Usman bin Affan.
Keempat, berarti takut kepada Allah. Ini pendapat Urwah bin Zubair.
Kelima, berarti sifat malu menurut Ma’bad al-Juhani.
Keenam, menutup aurat menurut Abdurrahman bin Zaid.
Pada hakikatnya tujuan berpakaian ada tiga. Pertama, untuk menghindarkan dari hal yang menyakitkan. Kedua, untuk menutup aurat. Ketiga, untuk keindahan.
baca juga: 3 Karakter Sufi, Imam Junaid dan Ajaran Tasawufnya
Dari sini jelas bahwa tujuan berpakaian tidak hanya menutup aurat saja namun penting kiranya menjaga hati dan nafsu agar tak mengikuti bisikan syaitan yang akan merugikan dirinya sendiri.
Dalam Tabaqat al-Aulia karya Ibnu al-Mulaqqin mengutip perkataan Syeh Mansur bin Ammar
ﻭﻗﺎﻝ ﻣﻨﺼﻮﺭ ﺳﻼﻣﺔ اﻟﻨﻔﺲ ﻓﻲ ﻣﺨﺎﻟﻔﺘﻬﺎ ﻭﺑﻼﺅﻫﺎ ﻓﻲ ﻣﺘﺎﺑﻌﺘﻬﺎ
Imam Mansur bin Ammar Seseorang akan menjadi selamat bila tak mengikuti nafsu, sebaliknya ia akan celaka bila mengikutinya.
Maka dari itu, baju ketakwaan seseorang akan menjadi lengkap bila didasari ilmu dan amal perbuatan yang baik.