Sedangkan wisata ramah Muslim tidak sepopuler dengan wisata halal. Padahal sejak lama pariwisata di Indonesia yang sudah banyak menerapkan prinsip-prinsip Islam. Contohnya fasilitas pada destinasi wisata terdapat makanan halal, Masjid atau Mushalla, penunjuk kiblat, tempat wudhu, dan ketersediaan Alquran.
Dalam artikel Crescentrating.com yang menjadi acuan “Halal Travel” se-dunia, masih simpang siur terkait definisi wisata halal dengan wisata ramah Muslim. Crescentrating membagi dua makna wisata ramah Muslim yaitu berdasarkan tujuan dan berdasarkan fasilitas atau pelayanan. Sedangkan Di Thailand, Singapura, Malaysia, Korea selatan, Jepang, Taiwan, dan China adalah negara -negara yang secara progresif mengembangkan pariwisata yang ramah terhadap wisatawan Muslim.
Terkait dua penyebutan Halal Tourism dan Moslem Friendly Tourism, Muslim Indonesia sudah memiliki prinsip Islam yang kuat. Muslim Indonesia yang moderat tahu akan kecocokan destinasi wisata yang akan dikunjunginya. Tidak masalah sebutan mana yang pas, karena hal yang terpenting dalam berwisata adalah sambil ber-tadabbur, dan menjaga kemaslahatan diri serta umat Islam.