Dengan adanya Pawang Hujan di ajang Internasional tersebut, sebenarnya memberi dampak yang baik untuk kekhasan Negara Indonesia yang masih melestarikan kebudayaan yang ada. Hanya saja, Indonesia juga disebut dengan Negara bermayoritas Muslim, dan akhirnya menjadi perdebatan bagi para ulama. Sering sekali terjadi ketegangan antara budaya dan agama karena dianggap tidak sejalan dengan ajaran. Dari segi aspek sosiologis, Islam adalah fenomena peradaban yang ada dan realitas sosial dalam kehidupan manusia yang memiliki peran sangat penting untuk mengantarkan perkembangan dan kemajuan untuk diakui oleh masyarakat dunia.
Keberagaman budaya yang ada, bisa dijadikan karakter dan ciri khas masing-masing setiap budaya daerah dan menjadi identitas budaya sebuah daerah.
Islam sendiri pun hadir di antara kebudayaan yang ada di Arab dan berkembang hingga ke berbagai dunia. Banyak masyarakat yang masih beranggapan bahwa orang Arab adalah contoh yang mencerminkan ajaran agama Islam. Islam di Indonesia juga berkembang melalui budaya seperti salah satu diantara Wali yang ada di Jawa menggunakan wayang sebagai bagian dari alat penyebaran agama Islam di Nusantara.
Banyak tradisi-tradisi di Indonesia yang masih kental dengan nuansa Islami untuk memperingati hari-hari besar Islam yang ada, misalnya tradisi halal bihalal yang dilakukan setelah Idul Fitri atau sekaten di Surakarta dan Yogyakarta yang biasa dilakukan untuk memperingati Maulid Nabi SAW.
Keanekaragaman inilah yang menjadi kekayaan warisan budaya di Indonesia yang sangat perlu dilestarikan dengan peningkatan dan tetap mempertahankan eksistensinya.
Jadi, masalah di atas akan terus berlanjut, sedangkan perkembangan zaman semakin maju? Waallahua’lam bishawab.
Baca Juga: 7 Tradisi Nusantara dalam Menyambut Bulan Suci Ramadhan