ثلاثة تضر بأربابها الإفراط في الأكل اتكالاً على الصحة، والتفريط في العمل اتكالاً على القدر، وتكلف ما لا يطاق اتكالاً على القوة
Ada tiga hal ini membahayakan bagi pelakunya. Pertama. Berlebihan sampai melebihi batas dalam makan dengan dalih untuk kesehatan. Kedua. Berlebihan dalam beramal dengan patokan dirinya mampu melakukannya. Ketiga. membebani diri hal yang ia tak mampu mengerjakannya dengan dalih dirinya mampu.
Sedangkan Syeh Nawawi al-Bantani dalam kitab Nashoihul Ibad mengutip perkataan Imam Ibrahim An Nakhai:
إِنَّمَا هَلَكَ مَنْ هَلَكَ قَبْلَكُمْ بِثَلَاثِ خِصَالٍ : بِفُضُوْلِ الْكَلَامِ وَفُضُوْلِ الطَّعَامِ وَ فُضُوْلِ الْمَنَامِ
Sesungguhnya kehancuran umat terdahulu sebelum kalian disebabkan tiga hal. Pertama, banyak bicara hal yang tak berguna. Kedua, mengkonsumsi makanan secara berlebihan. Ketiga, Terlalu banyak tidur.
Baca juga:
- Mempertanyakan Cara Beragama Kita saat ini
- Mengenal Sultan Ulama Izzuddin bin Abdussalam yang tak Lelah dalam Belajar
Dari penjelasan ini dapat dipahami bahwa Islam mengatur kehidupan umatnya secara teliti terutama urusan makanan yang ia konsumsi sehari-hari untuk tidak berlebih-lebihan walaupun termasuk kategori halal karena sumber berbagai macam penyakit diakibatkan dari masalah perut.
Begitu pula dalam mengamalkan ajaran agama untuk tidak fanatik buta karena akan mengakibatkan persoalan yang menyangkut dirinya akan kurang tertata begitu pula yang berkaitan dengan orang lain akan terlunta-lunta.