Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Woman In Black Hijab Scaled

Woman In Black Hijab Scaled

Ghibah Yang Boleh

Ahmad Rusdi by Ahmad Rusdi
10/07/2020
in Kolom
6 1
0
7
SHARES
131
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Minggu pagi kemarin setelah saya menge-share renungan subuh ada seorang sahabat yang men-chat saya, dan memberikan request : “ usul sekali waktu ada tema tentang gibah yah.” Saya jawab : in syaa Allah akan sampai bang.”

Siangnya saya sempat chat-an dengan sahabat yang lain tentang kiat menulis yang baik,karena beliau sudah menghasilkan beberapa karya buku. Saya sempat konsultasi terkait tidak adanya mood dan sesuatu yang menginspirasikan kita untuk menulis. Yang terakhir ini saya alami,. Kebiasaan saya bila sudah seperti ini—menghadapi kondisi yang sulit dan membuat suasana hati kurang nyaman— ya.. memperbanyak istighfar dan sholawat Nabi.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Alhamdulillah, tidak lama kemudian, saya teringat request sahabat yang minta tema gibah. Jadilah gibah sebagai bahan renungan kali ini, disamping saya juga memenuhi janji untuk menulisnya.

Dalam KBBI, kata gibah berarti membicarakan keburukan (keaiban) orang lain. Asal kata gibah dari bahasa Arab yaitu غ ي ب yang arti dasarnya sesuatu yang tersembunyi. Dalam perkembangan katanya, terbentuk kata gaib—suatu yang tidak tampak—, dan gibah. Jadi gibah itu terkait dengan sesuatu yang harusnya disembunyikan, bukan ditampakkan atau bisa juga obyek yang dibicarakan sedang tidak ada atau gaib. Dari makna ini, dapat disimpulkan bahwa pembicaraan bisa diketegorikan gibah bila orang yang dibicarakan tidak ada dan obyek pembicaraannya tentang kekurangan atau aib seseorang yang sepatutnya disembunyikan, karena orang tersebut tidak suka dengan pembicaraan tersebut.

Imam Nawawi dalam kitab al-Adzkar pada bab Tahrim al-Gibah wa an-Namimah menjelaskan:

اعلم أن هاتين الخصلتين من أقبح القبائح وأكثرها انتشاراً في الناس، حتى ما يسلمُ
منهما إلا القليل من الناس،…. فأما الغيبة : فهي ذكرُك الإِنسانَ بما فيه مما يكره، سواء كان في بدنه، أو دينه أو، دنياه أو نفسه،
أو خَلقه، أو خُلقه، أو ماله، أو ولده، أو والده، أو زوجه، أو خادمه، أو مملوكه، أو عمامته، أو ثوبه، أو مشيته، وحركته وبشاشته وخلاعته، وعبوسه، وطلاقته، أو غير ذلك مما يتعلق به، سواء ذكرته بلفظك أو كتابك، أو رمزتَ، أو أشرتَ إليه بعينك، أو يدك، أو رأسك أو نحو ذلك

“Ketahuilah bahwa Gibah dan namimah adalah sesuatu yang amat jelek, namun tersebar raamai di tengah-tengan masyarakat. Yang bisa selamat dari tergelincirnya gibah dan namimah hanyalah sedikit….Adapun yang namanya Gibah adalah membicarakan sesuatu yang ada pada orang lain, namun yang diceritakan adalah sesuatu yang ia tidak suka (untuk diperdengarkan pada orang lain). Sesuatu yang diceritakan tersebut bisa terkait dengan badannya, agamanya, dunianya, dirinya, akhlaknya, bentuk fisiknya, hartanya, anaknya, orang tuanya, istrinya, pembantunya, budaknya, pakaiannya (imamah dan tsaub), cara jalannya, gerak-geriknya, wajah berserinya, kebodohannya, wajah cemberutnya, kefasihan lisannya, atau semua yang berkaitan dengannya. Baik dilakukan dengan cara melalui lisan, tulisan, isyarat, atau bermain isyarat dengan mata, tangan, kepala atau yang semisal itu.”

Dalil tentang larangan gibah adalah firman Allah SWT:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

Continue Reading
Page 1 of 2
12Next
Tags: apakah bolehghibah
Previous Post

Kiat Hidup Barokah

Next Post

Ghibah: Pemicu dan Penawarnya

Ahmad Rusdi

Ahmad Rusdi

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali
Kolom

Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali

18/06/2024
abdullah annaim
Biografi

“Negara Sekuler” ala Abdullahi An-Naim: Negosiasi Agama dan Negara Melawan Konservatisme

27/04/2024
Next Post
Ghibah: Pemicu Dan Penawarnya

Ghibah: Pemicu dan Penawarnya

Indonesia Sebagai Kiblat Fashion Muslim Dunia

Indonesia Sebagai Kiblat Fashion Muslim Dunia

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.