Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya, seorang Wanita adalah pemimpin dalam rumah suami dan anak-anaknya, seorang guru adalah pemimpin dalam lingkup sekolah, bahkan seorang budak pun sejatinya adalah pemimpin bagi harta benda milik tuannya yang harus ia jaga. Dan ke semua itu akan dimintai pertanggung jawaban tanpa terkecuali. Terlebih dalam kehidupan sosial bermasyarakat, tentu akan dituntut menjadi pribadi yang lebih easy going bagi setiap orang yang ditemuinya.
Meski dalam kehidupan tidak menyandang status kepemimpinan bagi suatu lembaga, atau suatu instansi, namun tetap sifat-sifat khalifah harus tetap menempel pada diri kita, seperti berlaku adil, menjaga sopan santun, dan lain sebagainya. Sifat sifat itu sejatinya sudah harus ada tanpa paksaan apapun, terlebih dalam kehidupan bermasyarakat kita bertemu dengan banyak orang dengan berbagai macam latar belakang yang berbeda beda, sehingga paling tidak, seseorang harus bisa menumbuhkan sifat saling menghargai (toleransi) meski berbeda pendapat dan bahkan berbeda keyakinan. Karena dewasa ini, seringkali terjadi konflik konflik yang didasari karena adanya perbedaan. Padahal dalam Islam sudah jelas bahwa perbedaan itu memang sengaja diciptakan agar para manusia saling mengenal satu sama lain dan hidup berdampingan dalam balutan kata damai.
Tindakan-tindakan yang menjatuhkan suatu kelompok dengan alasan kelompoknya lebih baik daripada kelompok lain adalah sebuah kesalahan terbesar dan sebuah sifat yang sangat tidak menghargai adanya perbedaan dalam dunia ini. PR terbesar umat manusia secara keseluruhan dan secara khusus masyarakat Indonesia adalah bagaimana menghilangkan unsur-unsur rasis dalam kehidupan, dan juga menghilangkan intoleransi yang menyebabkan adanya konflik yang berbau SARA, penistaan agama, pencemaran nama baik dan lain-lain. Hal ini yang diharapkan bisa dihilangkan di kemudian hari.
Salah satu hal yang memungkinkan bisa menjadi opsi dalam menghilangkan hal-hal diatas adalah dengan menanamkan pendidikan multikultural sejak dini, sehingga para anak-anak paham bahwa dunia ini luas, dunia ini memiliki berbagai macam budaya dengan keunikannya sendiri, sehingga tidak etis bagi setiap golongan untuk menjatuhkan golongan lain dengan beranggapan bahwa golongannya-lah yang terbaik. Maka, semua itu kembali lagi ke pembahasan awal di mana setiap kepala dari manusia di bumi ini adalah seorang khalifah, maka sudah sewajarnya untuk berlaku seperti seorang pemimpin dengan tetap menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Baca Juga: Mengenal Istilah Penting Seputar Khalifah dan Khilafah