Muslim Urban ini muncul dengan lifestyle tersendiri. Dengan arus cepat media sosial, mereka mudah sekali mengakses konten-konten keagamaan. Berbeda dengan Muslim yang berada di wilayah pedesaan. Muslim Urban juga membentuk komunitas-komunitas, yang mana kegiatan tersebut juga fokus pada aksi kemanusiaan.
Kegiatan filantropi yang mereka lakukan ada yang bersifat langsung dan tidak langsung. Tidak langsung, mereka lebih mempercayakan donasi yang telah terkumpul untuk diteruskan kepada lembaga filantropi Islam. Entah pertimbangan dan faktor apa saja, komunitas yang terbentuk oleh Muslim Urban tadi lebih memilih pihak kedua.
Karakter solidaritas Muslim Urban ini memang bagus. Akan tetapi perlu ada seseorang atau membentuk tim— jika donasi tidak langsung — yang dipasrahi pada komunitas Muslim tersebut untuk mencari kinerja, manajemen lembaga filantropi Islam dan track record pihak kedua. Karena materi atau donasi yang kita sumbangkan adalah amanah yang harus disampaikan, bukan untuk kekayaan pribadi.
Substansi dan Branding Filantropi
Rasa kemanusiaan kepada diri seorang Muslim haruslah ditanamkan sejak dini. Nilai-nilai itu telah diajarkan di lingkungan sekitar kita, misalnya saat di sekolah dahulu. Guru pernah memberikan teladan kepada kita bahwa harus saling tolong menolong, begitupun juga di masyarakat.
Di kehidupan masyarakat, kita dituntut untuk lebih peduli antar sesama manusia. Tanpa membedakan agama, suku, ras, atau golongan tertentu. Karena itulah substansi kegiatan atau usaha filantropi menjadi bagian ukhuwah insaniyah. Kalaupun karakter pribadi manusia berbeda, ada akibat yang akan diterima (sanksi sosial) di masyarakat itu, seperti kikir, sombong, dan sebagainya.
Kemudian terkait branding yang dilakukan oleh beberapa filantropi Islam. Mereka memakai emosional kekejaman Israel kepada rakyat Palestina. Dan ini memantik umat Islam khususnya di Indonesia untuk berdonasi. Hal ini sebenarnya tidak salah, tetapi apa yang dipromosikan oleh filantropi itu benar atau tidak donasi yang terkumpul disumbangkan ke Muslim Palestina yang terdampak? Saya yakin tidak semua donasi diberikan.
Ekspresi kesedihan atau kesengsaraan manusia yang selalu di-branding oleh pihak-pihak yayasan filantropi, perlu dikaji kembali. Sebagai manusia, ada baiknya memperhatikan saudara-saudara Muslim di sekitarnya. Benar Indonesia bermayoritas agama Islam, tetapi kondisi ekonomi umatnya sangatlah melarat.
Referensi:
Marty Sulek. “On the Modern Meaning of Philanthropy”. Jurnal Nonprofit and Voluntary Sector Quarterly, Vol. 39, No. 2, April 2010.
Lester Salamon. America’s nonprofit sector: A primer. New York: Foundation Center. 1992.