Mudahnya untuk mengakses konten-konten Islami, merupakan hal yang wajar dalam kehidupan saat ini. Tetapi tidak ada yang sadar, konten-konten Islami mana yang dikonsumsi oleh anggota TNI tersebut. Jika konten itu dari kelompok Muslim eksklusif, bisa dikategorikan bahwa oknum TNI itu telah keracunan. Faktor ini bisa menyebabkan anggota TNI hilang wibawanya.
Penulis optimis, bahwa siapa saja Panglima TNI yang akan datang mampu menciptakan lingkungan militer yang inklusif. Persoalannya adalah terkait pemahaman keagamaan dari anggota TNI sendiri. Apakah cenderung moderat atau eksklusif yang dapat menimbulkan kontra?. Kita tunggu saja!
Baca Juga:
Karena Perempuan, Umar bin Khattab Ubah Strategi Militer
Referensi:
Abdulsalam, Husein. “Gus Dur Memelopori Rotasi Panglima TNI dari Tiap Angkatan”, artikel diakses dari https://tirto.id/cBiv
Haramain, A. M. Abdurrahman Wahid: Militer dan Politik. (Yogyakarta: LkiS 2004).
Sidik Wibowo, Ahmad. Reformasi di Militer: Studi Pengangkatan Panglima TNI pada Masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid (1999-2002). (Jakarta: FISIP UIN Syarif Hidayatullah, 2016).
Sukarno Putra, Adam, dkk.. “The President’s Political Policy Abdurrahman Wahid About Indonesian Military Years 1999-2001”. Jurnal Historica Vol. 3 No. 1 (2019).