Islamina.id – Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), itu adalah imagined identities. Mereka membangun suatu argumen bahwa Indonesia harus khilafah. Mereka belum tentu taat beragama daripada kelompok lain. Mereka hanya menggunakan identitas (Islam).
Tetapi sebagai wacana kita dapat membuat argumen “khilafah” yang berbeda dengan mereka. Misal, Indonesia adalah khilafah Islam, yang dimana Presiden Joko Widodo sebagai Imam. Jadi, kita bisa bertarung disitu.
Baca juga: Mengenal Teologi Terorisme
Ada perebutan tafsir yang berimplikasi dengan politik. Misal, PILPRES 2019, kubu Jokowi-Ma’ruf adalah imagined communities, dengan Prabowo (imagined identities). Andaikan mereka (Prabowo) menang, pasti Indonesia akan terjadi sebaliknya.
Counter Ideologi dan Counter Narasi
Pertama adalah sistem politik. Ada partai atau koalisi yang membuat mereka bisa ikut di dalamnya, tetapi untuk menegakkan sistem masyarakat maka perlu ada partai. Misalnya seperti kemarin, koalisi Jokowi-Ma’ruf merupakan suatu sistem. Sebenarnya hal itu sudah mengalahkan mereka.
Tonton selengkapnya