Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kajian
kh l fah

Menyoal Autentisitas Argumen Para Pengusung Khilafah

Menyoal Autentisitas Argumen Para Pengusung Khilafah

Saidun Fiddaraini by Saidun Fiddaraini
20/06/2022
in Kajian, Populer, Tajuk Utama
5 1
0
6
SHARES
116
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Ini berarti, kata khilafah dalam Al-Quran tersebut tidak merujuk pada pemimpin politik, melainkan ditujukan untuk memakmurkan bumi dan segala isinya. Sebab, tujuan utama manusia diciptakan oleh Allah adalah menjadi pengganti-Nya (khalifatullah fil ardhi) dalam mengatur dunia dan kehidupannya. Anehnya, beberapa ayat tersebut kerap dipaksakan dan dipelintir maknanya sedemikian rupa oleh para pengusung khilafah sebagai legitimasi untuk mendirikan Khilafah Islamiyah.

Sementara Kamaruddin Khan sebagaimana dikutip Ainur Rafiq dalam bukunya Membongkar Proyek Khilafah menyatakan secara tegas dan lugas bahwa konsep negara sama sekali tidak ada dalam Al-Quran. Walaupun terdapat term khilafah di dalamnya, namun hal tersebut tidak digunakan dalam pengertian politik sebagaimana yang dipahami kelompok pengusung khilafah. Sebaliknya, Islam sekadar menyediakan seperangkat nilai-nilai moral-etik yang dapat dijadikan panduan atau pedoman dalam bernegara semisal al-‘Adalah, (adil) al-Syura (musyawarah), al-Amanah (amanah), dll.

BacaJuga

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Ketiga, mereka mengklaim dengan nada penuh optimisme dan keyakinan power full bahwa penegakan Khilafah Islamiyah merupakan solusi tunggal di tengah krisis multidimensi yang dihadapi seluruh umat Islam di dunia ini. Dengan berdirinya sistem khilafah, keadilan, kesejahteraan, kedamaian, dan sebagainya bisa tercapai. Inilah doktrin-doktrin yang seringkali diedarkan atau diperjualbelikan kepada masyarakat agar mengikutinya.

Iya, negara memang merupakan sesuatu hal yang sangat urgen adanya sebab, tujuan didirikannya sebuah negara ialah untuk mewujudkan kemaslahatan bagi manusia secara lahir-batin, baik urusan duniawi maupun ukhrawi dalam hal ini agama. Sebaliknya, tanpa adanya negara agama tidak akan tegak dan kukuh. Maksudnya, nilai-nilai ajaran yang terkandung di dalam agama mustahil terealisasi semisal keadilan, amar makruf nahi mungkar, dan semua hal yang diwajibkan oleh Allah.

Namun demikian, menurut KH Afifuddin Muhajir dalam bukunya bertajuk Fiqih Tata Negara menyatakan bahwa negara dalam pandangan Islam bukanlah sebuah tujuan (ghayah), melainkan sebagai sarana atau instrumen untuk mencapai tujuan (wasilah). Karena posisi negara ialah sebagai instrumen maka menjadi masuk akal jika dalam teks wahyu, bentuk negara dan sistem pemerintahan tidak disebutkan secara tersurat dan terperinci. Sebaliknya, teks wahyu banyak berbicara soal negara dan pemerintahan secara makro dan universal.

Kalaupun mereka hendak memperbaiki krisis yang dihadapi umat Islam tersebut, khususnya di Indonesia, tidak perlu mengganti sistem pemerintahan yang ada. Mestinya, ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk kembali kepada nilai-nilai yang terkandung di dalam kelima sila Pancasila. Bukan malah sebaliknya, berkeinginan untuk mengganti ideologi Pancasila dengan syariat Islam karena dianggap telah gagal menjalankan perannya.

Jika demikian, bisa dipastikan pergantian tersebut dapat menimbulkan permasalahan baru dalam tatanan kehidupan. Akhirnya, ia bukan lagi sebagai solusi. Maka tidak heran, apabila wacana pembentukan Khilafah Islamiyah ini digulirkan kembali banyak ditentang oleh pelbagai kalangan. Sebab, lebih banyak mafsadatnya ketimbang maslahat. Sebagaimana dinyatakan dalam kaidah fikih:

إِذَا تَعَارَضَ مَفْسَدَتَانِ رُوْعِيَ أَعْظَمُهُمَا بِارْتِكَابِ أَخَفِّهِمَا

“Apabila ada pertentangan antara dua mafsadat (kerusakan) maka mafsadat yang kadarnya lebih besar ditanggulangi dengan cara menerima mafsadat yang kadarnya lebih rendah.”

Dengan redaksi berbeda, kaidah lain juga mengatakan:

دَرْءُ الْمَفَاسِدِ مُقَدَّمٌ عَلَى جَلْبِ الْمَصَالِحِ

“Penolakan terhadap kerusakan harus diprioritaskan daripada pemerolehan kemaslahatan.”

Jadi, jelaslah bahwa argumen yang digelontorkan oleh para pengusung khilafah untuk mendirikan Khilafah Islamiyah tidak memiliki pondasi dan dalil yang cukup kuat dan memadai, baik dari sisi teologis (Al-Quran dan Hadis) maupun lainnya. Yang ada hanya klaim-klaim semata berdasarkan penafsiran subjektivitas mereka.

Saking tidak berdasarnya, dari masing-masing kelompok para pengusung Khilafah Islamiyah tersebut memiliki konsep ke-khalifah-an yang berbeda-beda. Bahkan, masing-masing dari mereka mengklaim bahwa ke-khilafah-annyalah yang paling benar dan sesuai dengan syariat. Sementara ke-khilafah-an kelompok lain dianggap salah.

Saya sependapat dengan pernyataan Gus Dur dalam buku Ilusi Negara Islam bahwa penyematan kata “Islamiyah” dalam term khilafah tidak lain hanya untuk memberi bobot teologis, dan lebih sebagai komoditas politik semata. Benarlah apa yang dikatakan oleh Ibnu Rusyd seorang filosof muslim terkemuka asal Andalusia, bahwa “kebatilan apa pun yang dibungkus dengan agama maka akan laku keras di masyarakat.” Wallahu A’lam

Page 2 of 2
Prev12
Previous Post

Pesantren sebagai Penyemai Karakter Bangsa

Next Post

Borok Politisasi Agama di Indonesia

Saidun Fiddaraini

Saidun Fiddaraini

Alumni PP. Nurul Jadid, Paiton dan sekarang mengajar di PP. Zainul Huda, Arjasa, Sumenep.

RelatedPosts

dekonstruksi di era digital
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

26/07/2025
Peran Media Sosial Dalam Mewujudkan Siswa Toleran
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

22/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Ketua Baznas RI
Kabar

Ketua BAZNAS RI Tekankan Kebutuhan Ilmuwan Filantropi

22/10/2024
Next Post
politisasi agama

Borok Politisasi Agama di Indonesia

DKI Jakarta

Selamat Ulang Tahun Ke-495 DKI Jakarta!

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.