PANDEMI DAN ILUSI HUKUMAN ILAHI — Saat bencana alam terjadi, ketika pandemi melanda di berbagai negeri, dan kala berita-berita kematian dan kehancuran menghiasi bumi, suara para pemuka agama menggema dan komentar para ideolog Muslim menyebar bahwa apa yang terjadi adalah hukuman atau pembalasan ilahi terhadap orang-orang kafir, dan cobaan dari-Nya untuk menguji kesabaran orang-orang mukmin dan keteguhan iman mereka.
Menurut mereka, Tuhan yang mereka percayai dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa di alam semesta, yang seharusnya terjadi berdasarkan pengetahuan dan kekuasaan-Nya, untuk menghukum suatu kaum (non-Muslim) dengan gempa bumi, angin topan, letusan gunung berapi dan pandemi, dan untuk menguji kaum lain (umat Muslim) dengan bencana dan pandemi yang sama, dengan perbedaan tunggal antara dua kasus yang berkaitan dengan keyakinan agama masing-masing orang.
Terlepas dari absurditas gagasan yang memperburuk citra Tuhan sebagai sosok yang zhalim dan tidak adil, tetapi sayangnya itu menemukan popularitas besar di kalangan umat Muslim. Dan karenanya kita tidak pernah terkejut dengan komentar seorang pemuka agama bahwa pandemi atau COVID-19 adalah tentara yang dikirim Allah Swt. untuk melindungi umat Muslim Uighur di Tiongkok, atau hukuman Allah terhadap kaum ateis karena penganiayaan mereka terhadap umat Muslim di Turkistan.
Yang paling berbahaya, mereka berbicara dari mimbar yang disaksikan jutaan umat, tetapi tidak satupun dari umat yang berani menentang mereka dan menjelaskan kenaifan klaim mereka itu. Mereka tidak puas dengan itu, namun mereka juga mengeluarkan fatwa agar umat Muslim bergembira atas meninggalnya warga Tionghoa akibat COVID-19.
Tentu saja narasi dan pandangan penyeimbang sangat diperlukan untuk menghadapi klaim-klaim mereka yang telah berkontribusi mendistorsi dan memperburuk citra Islam di mata dunia.
Sebenarnya ada beberapa faktor telah membentuk keyakinan bahwa bencana alam dan wabah penyakit adalah hukuman Allah karena melanggar perintah-Nya atau ujian kekuatan iman.
Pertama, keyakinan yang diklaim bersumber dari ayat-ayat al-Qur`an, juga kisah-kisah warisan Islam yang menceritakan tentang suatu kaum yang dihancurkan Allah karena ketidaktaatan mereka terhadap perintah-Nya dan pembangkangan mereka terhadap para nabi-Nya.