Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
Life Skills

Penguatan Life Skills, Mencegah Remaja Terpapar Radikalisme

Penguatan Life Skills, Mencegah Remaja Terpapar Radikalisme

Nurul Lathiffah, S. Psi., M. Psi by Nurul Lathiffah, S. Psi., M. Psi
13/06/2022
in Gagasan, Tajuk Utama
2 1
0
3
SHARES
51
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Remaja merupakan masa ‘badai.’ Bila tak mendapat pendidikan life skills yang memadai, mereka rentan terpapar radikalisme. Kaum radikalis memprioritaskan remaja sebagai sasaran. Tanpa kontrol dan keterampilan literasi media yang baik, remaja bisa mendadak radikal. Jika remaja sudah memiliki pola pikir radikal, ia pun akan bersikap dan berperilaku radikal.

Orang tua, keluarga, sekolah, dan masyarakat harus memahami bahwa remaja membutuhkan pembinaan dalam meningkatkan kemampuan psikososial. Kemampuan psikososial akan menjadi vaksin anti radikalisme yang efektif. Remaja yang mendapatkan pendidikan life skills akan relatif lebih mudah dalam mengaktualisasikan diri. Kabar baiknya, ia akan mudah menjalin persahabatan (relationship), sukses dalam kehidupan akademik, dan bersosial. 

BacaJuga

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

Bila remaja berkesempatan untuk  mendapatkan pendidikan life skills, ia akan tumbuh menjadi pribadi yang adaptif. Pun ketika hendak terperangkap radikalisme, remaja yang adaptif akan mudah lolos. Ia lincah dalam mengatasi berbagai problema. Agar mampu melewati masa ‘badai’ dan terbebas dari pengaruh buruk teman sebaya, remaja harus memiliki tiga keterampilan hidup (life skills), yaitu keterampilan sosial, keterampilan berpikir, dan keterampilan emosional. 

Pertama, keterampilan sosial. Keterampilan sosial meliputi kesadaran diri, hubungan impersonal, empati, dan komunikasi efektif. Sejak dini, keluarga perlu menstimulasi anak untuk memiliki kesadaran diri yang baik. Anak harus dilatih untuk menerima perasaan diri, dan berdamai dengan rasa kecewa. Bila anak sudah mendapat pondasi awal yang baik, maka akan mudah baginya untuk memiliki keterampilan internasional di masa remaja. Keterampilan sosial pada remaja juga dapat diasah dengan menumbuhkan dan memupuk sikap empati. Adanya empati yang baik akan mendorong remaja untuk memiliki keterampilan komunikasi efektif. 

Pendidikan perdamaian dan toleransi dalam keluarga merupakan pondasi utama sikap empati. Toleransi yang diaktualisasikan orang tua dalam keteladanan, dapat menjadi modal psikologis bagi anak untuk bersikap toleran. Sikap toleran adalah kontra radikalisme. Dengan memupuk sikap toleransi anak sejak dini dan merawatnya ketika anak berusia remaja, maka anak memiliki basic tolerance untuk menghalau radikalisme. 

Kedua, keterampilan berpikir. Remaja yang memiliki kemampuan berpikir kritis tak akan mudah hanyut dalam arus provokasi. Ia akan selalu siap menganalisa ajakan-ajakan yang rentan mengandung muatan provokasi dan adu domba. Remaja dengan keterampilan berpikir mumpuni dididik oleh keluarga yang aktif berdialog. Tak hanya dialog hampa, namun dialog yang mampu mematangkan keterampilan berpikir untuk pengambilan keputusan. 

Ketiga, keterampilan emosional. Keterampilan emosional yang baik dapat melindungi remaja dari ancaman radikalisme. Sebagaimana kita pahami bersama, radikalisme masuk melalui ‘tembakan-tembakan’ emosi negatif terhadap pandangan perdamaian. Pada umumnya kaum radikal akan memberikan informasi dan provokasi. Mereka mengincar remaja yang tak memiliki keterampilan emosional memadai. Oleh karena itu, komitmen menangkal radikalisme harus diimbangi dengan upaya pendewasaan emosi. 

Page 1 of 2
12Next
Tags: EmosiInfluencerIntoleransiLife SkillsRadikalisme Remajatoleransi
Previous Post

Politisasi Agama di Era Post-Truth

Next Post

Agama itu Merajut Persatuan dalam Perbedaan

Nurul Lathiffah, S. Psi., M. Psi

Nurul Lathiffah, S. Psi., M. Psi

Peminat Kajian Psikologi Wanita

RelatedPosts

hukum alam
Gagasan

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
teologi kemerdekaan
Gagasan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam
Gagasan

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
agama cinta
Gagasan

Masa Depan Agama adalah Agama Cinta

17/07/2025
sound horeg
Gagasan

Sound Horeg: Pergulatan Subkultur dan Diskursus Agama

15/07/2025
Next Post
Agama itu Merajut Persatuan dalam Perbedaan

Agama itu Merajut Persatuan dalam Perbedaan

Pancasila Ruang Pertemuan Politik Islam dan Demokrasi

Pancasila: Ruang Pertemuan Politik Islam dan Demokrasi

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    255 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.