Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
Penutupan Media Radikal Sebagai Tindakan Preventif

Penutupan Media Radikal Sebagai Tindakan Preventif

Penutupan Media Radikal Sebagai Tindakan Preventif

Hatim Gazali by Hatim Gazali
03/03/2021
in Gagasan, Tajuk Utama
9 0
0
8
SHARES
163
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Kedua, berpaham takfiri. Keduanya berpegang kokoh pada keyakinan bahwa paham keislaman di luar dirinya adalah salah, sesat dan kafir. Karena itulah, mereka bukan saja anti perbedaan agama (antar agama), tetapi juga anti perbedaan intra agama, termasuk perbedaan madzhab dalam Islam. Paham takfiri ini cenderung mengabaikan fakta kesejarahan di mana di internal umat Islam sendiri ada banyak madzhab, seperti yang terjadi pada bidang hukum Islam (fikih).

Ketiga, anti tasawuf. Keduanya juga umumnya anti tasawuf yang dituding sebagai bukan bagian dari ajaran Islam. Sebagai disiplin ilmu, tasawuf jelas baru muncul belakangan. Namun, ajaran-ajaran tasawuf tidak bisa dipisahkan dari konsep ihsan dan akhlak, dua hal yang menjadi esensi dalam Islam, selain iman.

BacaJuga

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

Mencegah Dari Hulu ke Hilir

Jika selama ini penanggulangan terorisme mengesankan penindakan melalui penangkapan  sebagai ujung tombak, pola ini harus segera digeser dengan mendekati hulu masalah bukan hilir masalah yang bernama aksi terorisme. Penanggulangan terorisme harus bermuara pada pencegahan paham dan ideologi yang mendorong individu dan kelompok melakukan tindakan teror. Tidak cukup menangkap dan menindak pelaku teror jika saluran, media, dan ruang ideologi kekerasan itu masih tumbuh subur di tengah masyarakat.

Mengidamkan penanggulangan terorisme yang komprehensif dan tidak parsial harus memotret sumber dan akar yang menyebabkan aksi teroris. Tindakan preventif dengan memangkas paham dan ideologi yang berpotensi mengarah kepada terorisme perlu juga dilakukan secara tepat dan kehati-hatian.

Dalam konteks inilah, usulan Kiai Said untuk menutup akun dan media Wahhabi, penyebar hoaks dan fitnah yang dapat memecah belah masyarakat dan mengganggu stabilitas nasional perlu disambut dengan baik. Kiai Said mengajak dan membuka mata pemerintah dan masyarakat untuk mewaspadai bahaya laten radikalisme dan perpecahan bangsa akibat dari polusi paham wahabi, hoaks dan fitnah yang bertebaran di ruang maya yang harus dipangkas sejak dini.

Penutupan Media Radikal Sebagai Tindakan Preventif

Tentu saja di samping langkah preventif di atas, upaya vaksinasi masyarakat dari ideologi radikal harus terus dilakukan dengan penanaman wawasan kebangsaan yang kuat dan mainstreaming moderasi beragama yang kokoh. Untuk yang terakhir ini, tentu membutuhkan uluran tangan dan kontribusi organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah serta ormas keagamaan moderat lainnya yang telah nyata memberikan kontribusi bagi keutuhan bangsa ini.

Terakhir dan tidak kalah pentingnya, Indonesia adalah bangsa besar dengan ragam suku, etnik, budaya, bahasa dan agama yang berdiri kokoh secara harmonis dalam kebhinekaan. Kita harus bijak belajar dari berbagai konflik di negara-negara lain terutama Timur Tengah yang menyisakan tragedi perang antar saudara dan konflik berdarah yang tak kunjung reda hanya karena konflik sekterian yang memanipulasi agama demi kepentingan politik. Pilihan ada di tangan kita, mau tetap berdiri kokoh sebagai satu bangsa dan negara atau tercerai-berai dengan membiarkan kanal dan saluran paham kekerasan dan pemecah belah itu tetap berkeliaran secara liar di dunia maya seperti saat ini?

Baca Juga: Mengenal Teologi Terorisme

Page 2 of 2
Prev12
Tags: ISISMedia RadikalMedia SosialradikalismeSalafiTakfiriTerorismeWahabi
Previous Post

Mengenal Teologi Terorisme

Next Post

Mengenal Kelompok Imagined Identities dan Kelompok Imagined Communities

Hatim Gazali

Hatim Gazali

Pemimpin Redaksi Islamina.id | Dosen Universitas Sampoerna | Ketua PERSADA NUSANTARA | Pengurus Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah PBNU

RelatedPosts

hukum alam
Gagasan

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
teologi kemerdekaan
Gagasan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam
Gagasan

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
agama cinta
Gagasan

Masa Depan Agama adalah Agama Cinta

17/07/2025
sound horeg
Gagasan

Sound Horeg: Pergulatan Subkultur dan Diskursus Agama

15/07/2025
Next Post
Mengenal Kelompok Imagined Identities Dan Kelompok Imagined Communities

Mengenal Kelompok Imagined Identities dan Kelompok Imagined Communities

Perempuan Dalam Jejaring Terorisme : Pergeseran Dari Simpatisan Menjadi Martir

Ikhtiar Memutus Sumber Ideologi Kekerasan dengan Penutupan Media Radikal

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    299 shares
    Share 120 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.