Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Peradaban
Sejarah Islam (1): Pengaruh Cina-champa Ke Nusantara

Sejarah Islam (1): Pengaruh Cina-champa Ke Nusantara

Sejarah Islam (1): Pengaruh Cina-Champa Ke Nusantara

Syahril Mubarok by Syahril Mubarok
16/06/2020
in Peradaban
30 2
0
32
SHARES
632
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Kronologi Islam Cina-Champa Masuk Ke Nusantara

Saat menjelang akhir kekuasaan Dinasti Yuan, terjadi konflik kubrā yang berlatarbelakang kepentingan ekonomi antara kaum Sunni dan Syi‘ah di Quanzhou. Konflik itu dinamakan Kerusuhan Ispah (Yisibasi Bingluan). Tidak sedikit korban berjatuhan. Masjid-masjid dan kuburan-kuburan dihancurkan dalam kekacauan yang berlangsung selama sepuluh tahun itu (1357–1366). Bagi yang ingin survive (bertahan) untuk hidup, mereka kabur ke Nusantara.

Kemudian era Dinasti Ming (1368–1644), laut yang sudah sekian lama menjadi komoditi hidup, dipersempit fungsinya untuk kepentingan ekonomi pemerintah saja. Perdagangan swasta sengaja discontinue (terhenti) melalui apa yang dikenal dengan kebijakan haijin.

BacaJuga

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

Sejarah Perayaan Maulid Nabi di Nusantara: Dari Wali Songo hingga Tradisi Daerah

Islam di Tiongkok: Persinggungan Muslim Awal dengan Masyarakat Cina

Ringkasnya, haijin merupakan kebijakan pelarangan melaut untuk berdagang secara mandiri ke luar negeri bagi seluruh warga Cina saat itu. Perniagaan mancanegara hanya boleh dilakukan melalui pemerintah. Dinasti Ming tidak canggung angkat senjata untuk menaklukkan mereka yang melanggar.

Di dalam catatan Ying Yai Sheng Lan dan Xi Yang Fan Guo Zhi, Shi Jinqing, saudagar asal Guangdong disebut sebagai pelanggar haijin yang lari ke Nusantara. Ia juga yang berjasa melaporkan kebengisan Chen Zuyi –yang juga merupakan pedagang pelanggar haijin dari Guangdong– merompak kapal-kapal yang melintas di perairan Palembang, kepada Cheng Ho.

Atas jasanya itu, Dinasti Ming mengangkat Shi Jinqing sebagai “Da Toumu” (pemimpin besar). Atau disebut juga “Xuanwei Shi” (Duta Pengamanan) komunitas Tionghoa di Palembang. Bisa jadi inilah yang diterka oleh Parlindungan sebagai “Muslim/Hanafi Chinese community”.

Temuan terbaru, putri Shi Jinqing yang bernama Shi Dajie alias Nyai Gede Pinatih. Nyai Gede Pinatih menjadi kepala pelabuhan atau syahbandar di Gresik. Dialah pengasuh Raden Paku dan juga sebagai penyokong finansial Giri Kedaton.

Lalu di wilayah Yunnan (Cina Selatan), dihuni berbagai bangsa seperti Vietnam, Siam, Khmer, Mon, dan Champa. Sebagian sejarawan memang mengatakan bahwa pengaruh Islam di Champa tidak begitu signifikan sebelum kejatuhannya pada tahun 1471 Masehi akibat serangan Le Nanh-ton dari Vietnam. Lamun, persinggungan antara orang-orang Islam dengan orang Champa terbukti sudah terjadi pada abad ke-10 Masehi.

Agus Sunyoto (2016) juga menyebutkan hubungan masuknya Islam ke Nusantara sudah terjalin lama antara kerajaan-kerajaan di Champa dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Ini dikarenakan perkawinan Raja Jayasingawarman III dengan Ratu Tapasi, saudari Sri Kertanegara dari Singasari.

Saat penduduk Champa ingin membebaskan ibukota Vijaya, mereka kalah oleh Le Nanh-ton. Ia dan pasukannya menyembelih tidak kurang 60.000 orang Champa dan 30.000 orang lainnya ditawan dan dijadikan budak. Bahkan, raja Champa beserta 50 orang anggota keluarganya ikut tertawan. Oleh karena itu, menurut Agus Sunyoto rentang waktu sebelum penyerbuan itu, para penduduk Champa beragama Islam mengungsi ke Nusantara.


Page 2 of 2
Prev12
Tags: ChampaCinaIslamislamisasi nusantaraMuslimNusantaraSejarah Peradaban Islam
Previous Post

Perspektif Islam Tentang NKRI, Pancasila, dan Kebhinnekaan (1)

Next Post

Pergeseran Paradigma Dakwah Masa Kini

Syahril Mubarok

Syahril Mubarok

Netflix dan Kopi Hitam

RelatedPosts

maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
sejarah maulid
Peradaban

Sejarah Perayaan Maulid Nabi di Nusantara: Dari Wali Songo hingga Tradisi Daerah

25/09/2024
Islam di Tiongkok
Peradaban

Islam di Tiongkok: Persinggungan Muslim Awal dengan Masyarakat Cina

24/04/2024
Tren Sejarah Islam Nusantara Akhir-Akhir Ini
Kolom

Tren Sejarah Islam Nusantara Akhir-Akhir Ini

26/03/2024
Menyapa Agama-Agama dalam Sejarah dan Teologi (2)
Kajian

Menyapa Agama-Agama dalam Sejarah dan Teologi (2)

02/02/2023
Menyapa Agama Agama dalam Sejarah dan Teologi
Kajian

Menyapa Agama-Agama dalam Sejarah dan Teologi (1)

26/01/2023
Next Post
Pergeseran Paradigma Dakwah Masa Kini

Pergeseran Paradigma Dakwah Masa Kini

Perspektif Islam Tentang Nkri, Pancasila Dan Kebhinekaan (2)

Perspektif Islam tentang NKRI, Pancasila dan Kebhinekaan (2)

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.