Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Peradaban
Sejarah Islam (2): Kontroversi Barus Sebagai Titik Awal Peradaban Islam

Sejarah Islam (2): Kontroversi Barus Sebagai Titik Awal Peradaban Islam

Sejarah Islam (2): Kontroversi Barus Sebagai Titik Awal Peradaban Islam

Syahril Mubarok by Syahril Mubarok
22/06/2020
in Peradaban
41 0
0
41
SHARES
821
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada tahun 2017 yang lalu meresmikan tugu titik nol pusat peradaban Islam Nusantara di pantai Barus, kelurahan pasar batu, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Barus sebuah kecamatan terletak di pantai barat kabupaten tapanuli tengah sumatera utara.Barus pernah tercatat dalam memoar anasir-anasir asing lebih dari seribu tahun silam.Para pedagang timur tengah mengenalkan berbagai budaya baru ke masyarakat di tepi pantai. Salah satu jejak peninggalan islam adalah bentuk nisan makam india, arab, aceh, jawa dan barus yang khas. Komplek makam di Mahligai mempunyai ciri pada ragam variasi corak dan bentuk nisan. Variasi dalam bentuk nisan menunjukkan daerah asal dan kebudayaan yang mempengaruhi pembuatnya. Namun, ini masih menjadi perdebatan antar sejarawan mengenai penetapan awal peradaban Islam masuk ke Nusantara.


Barus merupakan daerah yang kaya dengan tinggalan budaya keagamaan.  Salah satu tinggalan budaya yang sampai saat ini dapat disaksikan adalah adanya makam-makam kuno yang menarik untuk diteliti secara terus-menerus. Barus bahkan dikenal dengan kota awliyā’ (jamak dari wali). Dari makam-makam kuno, terdapat inskripsi-inskripsi yang menunjukkan sebuah peradaban masa lalu. Tulisan  atau  inskripsi yang ada, bisa dijadikan sebagai bukti sejarah masuknya Islam di suatu tempat tertentu. Informasi dan kesahihan bahwa wilayah ini telah tersentuh dengan peradaban yang maju, terbukti di masa lalu dengan adanya jalur pelabuhan internasional dan sumber daya alam yang melimpah seperti kapur barus dan menyan. Kekayaan itu menambah bukti dimana perdagangan Sumatera dengan Cina setidaknya berawal pada abad ke-7, dan pada era tertentu dicari oleh para pedagang dari India dan Timur Tengah.

BacaJuga

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

Sejarah Perayaan Maulid Nabi di Nusantara: Dari Wali Songo hingga Tradisi Daerah

Islam di Tiongkok: Persinggungan Muslim Awal dengan Masyarakat Cina

Informasi adanya kunjungan ke Barus secara langsung oleh pedagang Cina dan India yang mencari damar untuk diangkut ke pelabuhan-pelabuhan di Sumatera Utara dan Timur, masih belum diketahui secara pasti. Namun nama Barus dalam catatan Cina masa lampau dihubungkan dengan damar dan kapur barus yang paling tinggi mutunya dan paling murni sifatnya. Sekitar abad ke-10 Masehi, ada bukti yang menimbulkan kesan bahwa pedagang dari Timur Tengah memang langsung mendatangi pantai Barat Sumatera untuk mencari kedua damar tersebut (Drakard, 2003). Kemudian Barus dikenal oleh bangsa Arab dengan nama Fansur (Simanullang, 2007).

Menurut sejarah, kota ini pernah menjadi pusat perniagaan dan pusat peradaban sekitar abad 1 sampai 17 Masehi yang terkenal dengan komoditas kapur barusnya. Selain itu, daerah ini rupanya menjadi salah satu tujuan wisata bagi para peneliti arkeologi Islam. Penduduk Barus yang menghuni kawasan pesisir sebagian besar memeluk agama Islam. Mereka sehari-hari bekerja sebagai nelayan dan pedagang. Sedangkan warga non-muslim menempati kawasan tengah Kota Barus. Di Kota ini pula terdapat beberapa makam yang diindikasi sebagai bukti awal masuknya Islam di Nusantara, di antaranya makam Papan Tinggi dan makam Mahligai.

Makam Mahligai didirikan oleh Tuan Syekh Siddiq yang jenazahnya juga dimakamkan di kompleks tersebut. Menurut juru makam, berdasarkan sumber sejarah serta pelacakan dari tulisan pada batu nisan makam, terdapat batu nisan seorang Muslim bernama Tuan Syekh Rukunuddin. Di batu nisan juga tertulis perihal wafatnya di malam bulan Safar tanggal 13, tahun 48 Hijriyah, pada abad 7 Masehi, dalam usia 102 Tahun, 2 Bulan, 10 Hari. Berdasarkan tulisan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa Islam diduga masuk ke Barus sekitar abad ke 7 Masehi. Saat ini, Barus dijuluki sebagai pintu gerbang masuknya Islam di Nusantara setelah pada 2017 lalu, Presiden Joko Widodo meresmikan Tugu Titik Nol Pusat Peradaban Islam Nusantara. Barus pun mulai berkembang seiring pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut.

Sebelum Islam lahir, sebagaimana dinyatakan oleh Van Leur, bahwa saudagar Arab dan Persia telah menelusuri jalur perdagangan menuju pelabuhan-pelabuhan Cina, dan pada abad ke-4 Masehi mereka sudah menetap di Kanton. Tahun 618 Masehi dan 626 Masehi sudah ada pemukiman pedagang Arab, dan tahun 674 Masehi koloni Arab sudah ada di pesisir Barat Sumatera di bawah kontrol orang Islam sendiri (Van Leur, 1983).

Ricklefs memastikan bahwa Islam sudah hadir di Asia Tenggara sejak awal zaman Islam. Utusan-utusan Muslim Tanah Arab, sejak masa khalifah ketiga, Utsman ibn Affan (23-35 H/644 –656 M), mulai tiba di istana Cina. Pada abad ke-9 Masehi, setidaknya sudah ada ribuan pedagang Muslim di Kanton, Cina. Relasi-relasi antara Cina dan dunia Islam itu terpelihara terutama lewat jalur laut melalui perairan Indonesia. Oleh karena itu, tidak aneh bila orang-orang Islam tampak memainkan peran penting dalam urusan-urusan perdagangan dalam skala besar di Sumatera yang beragama Budha. Antara tahun 904 Masehi dan pertengahan abad 12 Masehi, utusan-utusan dari kerajaan Sriwijaya ke istana Cina memiliki nama Arab. Tahun 1282 Masehi, raja Samudra di Sumatera bagian Utara juga mengirim dua orang utusan yang bernama Arab ke Cina (Ricklefs, 2007).

Pro Kontra Barus Sebagai Awal Peradaban Islam

Sejarah Islam (2): Kontroversi Barus Sebagai Titik Awal Peradaban Islam
Salah satu makam yang terdapat di kawasan daerah Lamuri (Lamreh), Aceh. (Foto: baranom.wordpress.com)

Pada tahun 2017, di Universitas Islam Negeri (UIN) ar-Raniry Aceh, telah diadakan seminar nasional dengan tema “Awal Masuknya Islam ke Nusantara”. Seminar ini menghadirkan beberapa narasumber pakar sejarah, diantaranya yaitu Azyumardi Azra, Farid Wajdi, Dan arkeolog Husaini Ibrahim dari Universitas Syiah (UNSYIAH) Aceh. Seminar yang membahas teori sejarah awal peradaban Islam ini tentunya mempunyai pendapat dari masing-masing narasumber.

Azra berpendapat awal titik mula Islam datang adalah di Samudera Pasai. Kemudian pendapat lain dari Farid Wajdi yang mengatakan Islam awal mula hadir di Peureulak (Kabupaten Aceh Timur), karena mengacu Seminar Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Aceh dan Nusantara di Aceh Timur tahun 1980 (Ali Hasjmy, 1980). Dari dua sejarawan tersebut saja sudah menggambarkan ada dua teori berbeda.

Continue Reading
Page 1 of 2
12Next
Tags: Barusislamisasi nusantaraSejarah IslamSejarah Peradaban Islam
Previous Post

Apa Tantangan Millenial Belajar Islam?

Next Post

Dari Piagam Madinah ke Pancasila

Syahril Mubarok

Syahril Mubarok

Netflix dan Kopi Hitam

RelatedPosts

maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
sejarah maulid
Peradaban

Sejarah Perayaan Maulid Nabi di Nusantara: Dari Wali Songo hingga Tradisi Daerah

25/09/2024
Islam di Tiongkok
Peradaban

Islam di Tiongkok: Persinggungan Muslim Awal dengan Masyarakat Cina

24/04/2024
Tren Sejarah Islam Nusantara Akhir-Akhir Ini
Kolom

Tren Sejarah Islam Nusantara Akhir-Akhir Ini

26/03/2024
Menyapa Agama-Agama dalam Sejarah dan Teologi (2)
Kajian

Menyapa Agama-Agama dalam Sejarah dan Teologi (2)

02/02/2023
Menyapa Agama Agama dalam Sejarah dan Teologi
Kajian

Menyapa Agama-Agama dalam Sejarah dan Teologi (1)

26/01/2023
Next Post
Dari Piagam Madinah Ke Pancasila

Dari Piagam Madinah ke Pancasila

Hujjah Ahlussunnah Wal Jama’ah Karya Kh. Ali Maksum Krapyak

Hujjah Ahlussunnah Wal Jama'ah Karya KH. Ali Maksum Krapyak

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.