Kemudian Misri A. Muchsin dalam jurnal terbitan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, menulis bahwa Peureulak di pantai timur Sumatra adalah kerajaan Islam tertua di Indonesia bahkan Asia Tenggara (Muchsin, 2018). Sesungguhnya ini sudah merupakan kesimpulan dari sejumlah kajian para sejarawan. Sebab itu, dari perspektif akademik, penetapan Barus sebagai titik nol peradaban Islam masih perlu dikaji dan ditinjau kembali. Biarpun Barus menjadi daerah yang pertama kali menerima Islam, penduduk Muslim Barus tak membentuk political power (kekuatan politik), justru Peureulak lah yang berhasil mencapai kekuatan politik Islam pertama di Nusantara.
Lain hal lagi dengan pendapat dari Husaini Ibrahim. Ia menganggap Peradaban dari Kesultanan Lamuri (Kabupaten Aceh Besar) yang menjadi tonggak awal peradaban Islam di Nusantara. Karena berdasarkan pada tahun 2018, ditemukannya artefak yang diperkirakan usianya 700 tahun serta batu nisan yang lebih tua dari batu nisan Pasai.
Sebagai Muslim Indonesia, kita patut mengapresiasi temuan-temuan sejarah oleh para ahli. Hal ini membuktikan bahwa Islam merupakan agama yang meninggalkan jejak-jejak peradaban dan harus kita lestarikan. Terkait Barus sebagai titik awal peradaban Islam di Nusantara, kita juga harus bangga dan dapat dijadikan ragam teori rujukan secara ilmiah.
Daftar Rujukan
Drakard, Jane. (2003). Sejarah Raja-Raja Barus Dua Naskah dari Barus. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama-EFEO.
Hasjmy, Ali. et al., (1980). “Sejarah Kerajaan Islam Perlak”. Kertas Seminar Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Aceh dan Nusantara di Aceh Timur.
Muchsin, Misri A. (2018). “Kesultanan Peureulak Dan Diskursus Titik Nol Peradaban Islam Nusantara”, JOURNAL OF CONTEMPORARY ISLAM AND MUSLIM SOCIETIES , Vol. 2 No. 2 Juli-Desember.
Mustafa Simanullang, Zuardi. (2007). Moengoeak Tabir Bandar Toea Doenia “Baroes Kota Sejarah dan Pedagangan“. Kumpulan Makalah.
Ricklefs, M. C. (2007). A History of Modern Indonesia Since c. 1200, terj. Satrio Wahono dkk., Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, Cet. 3. Jakarta: Serambi Ilmu Sejahtera.