“Saya minta pengertian pada masyarakat kalau misalnya aparat penegak hukum menindak tegas itu supaya dimaklumi karena memang jaringan terorisnya masih ada, karena kan terkadang ada yang nyinyir, kalau kita menangkap teroris dianggap sewenang-wenang tapi kalau tidak ditangkap dibilang bodoh atau lalai,” ungkap Mahfud.
“Mari kerja sama saling pengertian menjaga negara ini. Kita bekerja sama karena ini negara kita bersama,” tutur Mahfud.
Mahfud juga menilai bahwa terorisme ini berkaitan dengan ideologi. Karena itu, pemerintah punya program deradikalisasi sebagai salah satu solusi. Program deradikalisasi itu penting karena sel jaringan teroris masih hidup meskipun sempat terkesan sudah seperti mati.
“Jaringannya masih hidup seperti sudah mati gitu, padahal selnya masih bergerak dan kalau sudah bergerak biasanya cepat. Pelak) memang mantan teroris dan sudah pernah dihukum di Nusakambangan kemudian keluar, terus bekerja lagi secara diam-diam dengan berbagai jaringannya yang sekarang kita tangani,” pungkas Menko Polhukam.