Dari sinilah, embrio-embrio sifat intoleran. Untuk itulah orang tua harus memberikan pemahaman bahwa berbeda keyakinan bukanlah suatu masalah. Jika dalam level ini bisa mengatasinya, diyakini sang anak tidak akan terjerumus dalam kemurtadan.
3. Tidak Fanatik
Tips yang ketiga adalah tidak fanatik. Dalam hal ini sang anak mampu membedakan mana baik dan buruk (tamyiz). Arus globalisasi yang tak dapat dibendung, menyebabkan anak mudah menerima informasi atau konten-konten negatif.
Sebagai orang tua, juga wajib menasehati anak. Fanatisme terhadap budaya luar yang tidak mencerminkan nilai Islami, membuat anak pelan-pelan jauh dari rasa cinta terhadap agama dan bangsa.
Baca Juga:
Tips Mendekatkan Anak dengan Alquran
Referensi:
al-Sayyid Sābiq, Fiqh al-Sunnah, Jilid II (Beirut: Dār al-Fikr, 1983).
Ibn Manẓūr al-Anṣāri, Lisān al-‘Arab, Vol II (Mesir: al-Dār al-Miṣriyyāt li ‘l-Ta’līf wa al-Nashr, t.th. )
Syekh Nawawi al-Bantani, Mirqātu Shu’ūdi at-Tashdīq fi Syarh Sullam at-Tawfīq, (Beirut: Dār al-Kutub al-Islamiyyah, t.th.)
Wahbah al-Zuhaylī, al-Fiqh al-Islāmiy wa Adillatuh, Juz VII (Damaskus: Dār al-Fikr al-Mu’āṣir, t.th.)