Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kajian
Perang Di Zaman Nabi

Perang Di Zaman Nabi

Walau Dijaga dari Dosa, Rasulullah Masih Beristigfar

Moh. Afif Sholeh, M.Ag by Moh. Afif Sholeh, M.Ag
09/07/2020
in Kajian, Tajuk Utama
6 0
0
6
SHARES
120
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Dengan adanya istighfar ini, diharapkan agar manusia selalu memperbaiki diri dari segala sikap yang tercela dan menghiasi diri dengan akhlak yang mulia baik berkaitan dengan Allah dan makhluknya.

Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan baik disengaja maupun tidak. Ini menunjukkan bahwa dirinya sering lupa dan memiliki banyak kekurangan, dan penciptanya sebagai Dzat yang Maha sempurna.

BacaJuga

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Allah akan Menerima Taubat Hambanya, Ini Syaratnya

Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang mau bertaubat, memperbaiki diri agar tak terulang kembali. Nabi Muhammad sebagai Utusan Allah yang selalu dijaga dari hal-hal dosa, tiap hari selalu membaca istighfar lebih dari 70 kali.

Imam Nawawi dalam Riyadhu Sholihin menjelaskan tentang kewajiban bertaubat dari segala dosa. Bila kesalahannya berkaitan dengan Allah maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.

أحدها: أن يقلع عن المعصية

Pertama, meninggalkan segala macam kemaksiatan.

والثاني: أن يندم على فعلها

Kedua, menyesali kesalahan yang telah dilakukan.

والثالث: أن يعزم أن لا يعود إليها أبدا

Ketiga, berusaha untuk tidak mengulanginya lagi.

Baca juga:

  • Kisah Taubat Ibrahim bin Adham dan Petuah-petuah Inspiratifnya
  • Mengenal Sultan Ulama Izzuddin bin Abdussalam yang tak Lelah dalam Belajar

Adapun kesalahan yang berkaitan dengan sesama manusia maka syarat taubatnya seperti penjelasan diatas, serta ditambah dengan meminta maaf, mencari kerelaan (ridha) dari orang tersebut.

Jika berkaitan dengan barang atau benda maka harus diganti atau mengembalikan kepada orang yang memiliki.

Dari penjelasan ini dapat dipahami bahwa agar taubat seseorang diterima oleh Allah maka syarat-Syarat diatas harus terpenuhi dengan baik. Bila tidak, maka akan merugikan dirinya sendiri dan orang lain.

Page 2 of 2
Prev12
Tags: dosaistighfarmaksumrasulullahterjaga dari dosa
Previous Post

Tips Mendekatkan Anak dengan Alquran

Next Post

Kiat Hidup Barokah

Moh. Afif Sholeh, M.Ag

Moh. Afif Sholeh, M.Ag

Seorang penggiat literasi dan penikmat kopi

RelatedPosts

dekonstruksi di era digital
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

26/07/2025
Peran Media Sosial Dalam Mewujudkan Siswa Toleran
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

22/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Pergeseran Paradigma Dakwah Masa Kini

Kiat Hidup Barokah

Woman In Black Hijab Scaled

Ghibah Yang Boleh

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.