Jumat, Oktober 10, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup
Anil Kumar Chowhan, Kaligrafer Hindustani Yang Patut Dicontoh

Anil Kumar Chowhan, Kaligrafer Hindustani Yang Patut Dicontoh

Anil Kumar Chowhan, Kaligrafer Hindustani yang Patut Dicontoh

Syahril Mubarok by Syahril Mubarok
01/07/2021
in Gaya Hidup
6 0
0
6
SHARES
125
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Terkait soal upah yang dia terima, tidak semua sama. Ketika ia diminta secara profesional, ia diberi upah yang sesuai. Namun, adakalanya ia tidak boleh meminta upah atau kompensasi. Dalam pengakuannya, ia merasa ada ikatan spiritual ketika melukis di tempat-tempat tersebut. 

Kronologi

Anil memiliki sifat yang teguh dan ingin untuk belajar. Pada awalnya ia tidak memahami kaligrafi yang berbahasa Urdu itu. Keinginannya untuk terus belajar membuat ia masuk dan diakui di dunia kaligrafi. Bahkan ia diberi kesempatan untuk mempercantik arsitektur sekitar kota Hyderabad dengan ayat-ayat Alquran.

BacaJuga

Yakin Mau Ikuti Tren Rambut Hair Extension?

Soal Hak-Hak Reproduksi Perempuan

Coldplay Datang, Muslim Bimbang

Pada tahun 1990-an, ia merespon pendapat para ahli kaligrafi yang mengatakan penting untuk menulis reklame atau papan nama dalam bahasa Urdu. Kenapa bahasa Urdu? Karena mayoritas penduduk kota dan pemilik toko disana adalah Muslim. Karena inilah, Anil tidak mempunyai pilihan lain untuk berkenalan dengan bahasa Urdu.

Anil Kumar Chowhan, Kaligrafer Hindustani Yang Patut DicontohSeiring waktu, ia mulai jatuh cinta dengan naskah bahasa Urdu. Mengenal kata demi kata, abjad, menulis aksara Urdu, membuatnya semakin rajin dan terampil. Sampailah pada ia diberi amanah yang dianggap berat olehnya.

Amanah pertama itu ialah mempercantik Masjid Noor di Hyderabad. Anil merasa amanah itu sangat berat. Akan tetapi ia memiliki perspektif lain, anggapannya mungkin Masjid Noor ini merupakan wasīlah kreatifitasnya yang akan datang.

Pekerjaan pertama Anil ini awalnya pun mendapat kontra dari sesama umat agama Hindu yang dia peluk. Banyak sekali yang menentang pekerjaan Anil sebagai kaligrafer. Ibarat “gayung bersambut”, Anil didukung oleh fatwa (keputusan) dari Universitas Jamia Nizamia Hyderabad untuk melanjutkan keahliannya di bidang seni. Bahkan karyanya dipajang di galeri utama. Sebuah kaligrafi Surah Yasin berukuran 183 x 122 cm.

Anil Kumar Hari Ini

Sampai hari ini, Anil Kumar menjadi sosok yang dihargai. Meskipun banyak yang masih menentang apa yang dia lakukan. Ia dijuluki “a man on spiritual soul”, yang memiliki jiwa spiritual yang berbeda dengan umat Hindu pada umumnya. 

Anil berpendapat bahwa kesenian itu tidak beragama. Ia percaya Tuhan itu satu. Percaya bahwa agama di muka bumi ini adalah mengimplementasikan kebaikan-kebaikan. Bukan dengan saling membenci antar sesama manusia. Ia juga bersyukur dapat hidup dalam kedamaian dan dapat menerapkan toleransi. 

Anil berencana mengadakan pameran lukisan Alquran. Saat dikonfirmasi terkait apakah ia akan meminta anak-anaknya agar meneruskan bakatnya, jawabannya sangat obyektif. Anil bukanlah seorang ayah yang “pemaksa”. Anak-anaknya juga telah mempunyai pekerjaan yang cukup bagus di perusahaan swasta.

Selama bulan suci Ramadhan, Anil kebanjiran permintaan. Ia bergerak dari Masjid ke Masjid. Ia dibantu oleh adik yang juga menekuni pekerjaan tersebut. Saat ditanya apakah tidak lelah melukis? Jawabannya tidak. Lalu ia menambahkan tidak akan lelah untuk menyampaikan pesan perdamaian Allah melalui karya seni.

Para kaligrafer percaya jika seni tidak boleh dibatasi oleh komunitas ataupun agama. Hal inilah yang menjadi acuan Anil. Ia yakin seperti Masjid, Kuil, dan Biara, memberikan pesan cinta, damai, dan persatuan. Dan dalam pesan terakhirnya, “jika kita mengikuti ajaran Tuhan, kita semua bisa hidup harmonis dan dunia akan menjadi lebih kaya karenanya”. 

Disadur dari www.aljazeera.com

Continue Reading
Page 2 of 2
Prev12
Tags: kaligrafikonfil agama
Previous Post

Buku Teror, apa itu ?

Next Post

Benih Terorisme dan Radikalisme di Lembaga Pendidikan

Syahril Mubarok

Syahril Mubarok

Netflix dan Kopi Hitam

RelatedPosts

Yakin Mau Ikuti Tren Rambut Hair Extension?
Fashion

Yakin Mau Ikuti Tren Rambut Hair Extension?

24/04/2024
Soal Hak-Hak Reproduksi Perempuan
Gaya Hidup

Soal Hak-Hak Reproduksi Perempuan

10/06/2023
Coldplay Datang, Muslim Bimbang
Gaya Hidup

Coldplay Datang, Muslim Bimbang

24/05/2023
Log In Konten Ramadan Kelas Tinggi
Gaya Hidup

Log In: Konten Ramadan Kelas Tinggi

23/03/2023
Silaturahim
Gaya Hidup

Hidup Damai dengan Silaturahim

08/09/2022
disinformasi
Gaya Hidup

Era Teknologi dan Masifnya Disinformasi

25/06/2022
Next Post
Benih Terorisme Dan Radikalisme Di Lembaga Pendidikan

Benih Terorisme dan Radikalisme di Lembaga Pendidikan

Ijtihad Dalam Islam- Perspektif Kontemporer

IJTIHAD DALAM ISLAM- Perspektif Kontemporer

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

gerakan gen z

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (2)

13/09/2025
asia spring

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (1)

12/09/2025
Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

09/09/2025
hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    328 shares
    Share 131 Tweet 82
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    311 shares
    Share 124 Tweet 78
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    268 shares
    Share 107 Tweet 67
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    258 shares
    Share 103 Tweet 65
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.