Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Etika Beragama Yang Baik Menurut Hasan Al Basri

Etika Beragama Yang Baik Menurut Hasan Al Basri

Etika Beragama yang Baik Menurut Hasan Al Basri

Moh. Afif Sholeh, M.Ag by Moh. Afif Sholeh, M.Ag
10/06/2020
in Kolom, Tajuk Utama
62 1
0
63
SHARES
1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Pertama. Orang yang tak memiliki etika yang baik kepada Allah dan kepada makhluknya maka ilmu yang ia miliki ibarat tak membekas sama sekali alias tak bermanfaat. Jadi kedudukan etika, akhlak lebih diutamakan terlebih dahulu daripada ilmu.

Baca juga:

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

  • Kenapa Islam Melarang Umatnya Bersikap Berlebihan?
  • Mempertanyakan Cara Beragama Kita saat ini?

Kedua. Orang yang tak bersabar dalam menghadapi ujian kehidupan maupun musibah yang sedang ia rasakan maka bisa dikatakan agamanya belum sempurna. Alasannya adalah bahwa ajaran agama tak terlepas dari perintah untuk menjalankan kewajiban ataupun menjauhi segala yang terlarang. Maka untuk menjalankannya dibutuhkan sikap sabar.

Ketiga. Orang yang tak memiliki sikap wara’ (menjauhi hal-hal yang terlarang maupun yang belum jelas hukumnya) maka dirinya tak akan mendapatkan kedudukan yang mulia di sisi Allah dan di hadapan makhluknya.

Ketiga hal diatas merupakan etika dalam beragama juga sebagai modal penting dalam menjalankan perintah-Nya. Dengan demikian, orang yang beragama harus mengedepankan prilaku baik sebagai bukti bahwa dirinya memang benar dalam menjalankan ajaran agama.

Sedangkan menurut Imam Al Mawardi dalam kitab Adab Ad-Dunya wa-Din menjelaskan bahwa manfaat dari ibadah meliputi urusan dunia dan akhirat. Bila keduanya dapat diperoleh maka dirinya akan mendapatkan nikmat yang paling sempurna. Nikmat ini bisa didapatkan bila ia mengikuti akal sehat yang dituntun oleh ajaran agama sehingga langkahnya sesuai petunjuk yang telah digariskan oleh Allah dan Rasulnya.

Dari sini dapat dipahami bahwa dalam menjalankan ajaran agama harus mengedepankan akhlak mulia sehingga dirinya mampu memberikan manfaat kepada orang di sekitarnya.

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Etika agamaEtika baikEtika BeragamaEtika Beragama Hasan Al Basri
Previous Post

Membaca Potensi Penyebaran Radikalisme di Masa Pandemi

Next Post

Pelajaran Agama Islam, Untuk Apa?

Moh. Afif Sholeh, M.Ag

Moh. Afif Sholeh, M.Ag

Seorang penggiat literasi dan penikmat kopi

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Pelajaran Agama Islam, Untuk Apa?

Pelajaran Agama Islam, Untuk Apa?

Menyelami Nilai-nilai Sufisme Di Era Krisis Nilai

Menyelami Nilai-nilai Sufisme di Era Krisis Nilai

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.