Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
generasi milenial

Hijrah dan Celah Radikalisme pada Generasi Milenial

Hijrah dan Celah Radikalisme Pada Generasi Milenial

Yusup Nurohman by Yusup Nurohman
21/08/2022
in Kolom, Tajuk Utama
10 0
0
10
SHARES
206
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Clifford Geertz, antropolog asal Amerika Serikat, mengatakan bahwa agama adalah fenomena riil masyarakat. Agama menjadi pandangan hidup dan memiliki pengaruh yang positif bagi masyarakat. Di era agama yang semakin luntur eksistensinya maka fenomena dan tren-tren baru yang sudah melegitimasi masyarakat perlu diwaspadai.

Di era 4.0 nilai-nilai dan bentuk keberagamaan semakin kompleks. Bagi generasi milenial sudah sewajarnya membentuk karakter berdasarkan syariat dan nilai-nilai budi pekerti luhur yang terkandung dalam agama. Generasi muda harus teliti dan tidak mudah terbawa tren kekinian.  

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Sebab, ada tren hijrah yang menumbuhkan sikap intoleran di masyarakat. Bahkan beberapa generasi milenial terbawa pada pengaruh radikalisme-terorisme. Hal ini jelas sangat mengganggu stabilitas NKRI. Lebih jauh lagi, beberapa gerakan hijrah yang ingin mengubah ideologi negara menjadi khilafah negara Islam. 

Inilah yang harus diwaspadai oleh masyarakat Indonesia, terlebih pada generasi milenial yang mudah untuk didoktrin dengan propaganda ekstremis, radikalis, hingga bom bunuh diri. Kewaspadaan terhadap aktivitas kampanye dengan seminar yang menghadirkan ustaz kondang juga harus diawasi oleh masyarakat Indonesia. Hal ini perlu dikritisi untuk meminimalisir masuknya celah-celah radikalis melalui kampanye keagamaan.

Gerakan hijrah juga memengaruhi beberapa industri yang tumbuh pada era sekarang. Bahkan bukan rahasia lagi bahwa gerakan hijrah disponsori oleh industri. Sebut saja produk kecantikan seperti sabun, shampo, dan rias kecantikan muslimah. Industri-Industri tersebut mengkooptasi ketaatan beragama masyarakat untuk kepentingan komersil.

Fenomena hijrah di tengah gempuran radikalis memang menjadi PR bersama. Berawal dari sebuah tren hingga menjadi komunitas yang terlembaga, mengindikasikan bahwa hijrah sudah menjadi komunitas yang lebih besar. Sehingga hijrah saat ini sudah masuk dalam ruang lingkup sosial yang sudah tidak dipertanyakan lagi keabsahanya. 

Ini penting bagi kita semua sebagai salah satu menjaga keutuhan negara dari ancaman disintegrasi negara. Dengan adanya beragam bentuk pasar-pasar spiritualis (spiritual marketplace), tujuan beragama makin terpolarisasi, semakin beragam bentuk, dan nilai-nilai baru juga muncul. Hijrah yang terjadi di masyarakat, didukung diantaranya adalah banyaknya spiritual marketplace yang dijelaskan di atas. Bentuknya beragam, kita misalnya melihat di universitas, sekolah, dan instansi. Banyak forum-forum, kajian hingga ngaji online yang dogmatis.

Wujud nyatanya adalah pada kaum hijrah. Dalam bentuknya yang lebih konkret spiritualitas, komunitas hijrah bisa berkeliling dengan teknologi, dengan seni, dengan olahraga dan dengan politik. Bahkan dengan hal-hal materialistik tergantung pengalamannya masing-masing. Marilah dengan sikap memilah-milah dan mencari latar belakang dan arah tujuan dari suatu gerakan, kita akan terhindar dari doktrin-doktrin agama yang menyalahi syariat agama dan negara. Sehingga tercipta kerukunan dan perdamaian antar masyarakat Indonesia. 

Page 2 of 2
Prev12
Tags: hijrahHijrah MilenialKomunitas HijrahSpiritual MarketplaceTren Beragama
Previous Post

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 038

Next Post

Era Digital, Radikalisme Diam-Diam Melaju

Yusup Nurohman

Yusup Nurohman

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
era digital

Era Digital, Radikalisme Diam-Diam Melaju

Habib Jafar Al Haddar

77 Tahun RI, Habib Milenial: Media Digital Belum Merdeka dari Radikalisme dan Intoleransi

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    255 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.