Islamina.id – Puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga semata namun melatih rasa karena orang yang berpuasa akan merasakan betapa perihnya orang yang serba kekurangan dan kelaparan setiap saat maka dari sini pentingnya membangun kesadaran spiritual dan dimensi sosial antar sesama manusia.
Dengan adanya puasa, seseorang mampu meredam amarah dan keinginan hawa nafsunya sehingga hal ini menjadi benteng bagi dirinya agar tak melakukan hal-hal yang terlarang. Hal ini sesuai keterangan dalam sebuah Hadist
وعن معاذ بن جبل رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال له ألا أدلك على أبواب الخيرقلت بلى يا رسول اللهقال الصوم جنة والصدقة تطفىء الخطيئة كما يطفىء الماء الناررواه الترمذي
Artinya:”Diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal RA bahwasanya Nabi berwasiat kepadanya:”Maukah engkau, aku tunjukkan sumber kebaikan? Lantas aku menjawab:”iya wahai Rasulullah. Beliau berkata:”Puasa merupakan benteng diri dan shadaqah mampu menghapus kesalahan seperti air mampu mematikan api. (HR. Turmudzi).
Baca juga: Taqwa Sebagai Output Puasa
Imam al-Munawi dalam Faidhul Qadir menjelaskan bahwa orang yang berpuasa mampu menjaga dari segala kemaksiatan dan mampu meredam syahwat karena orang yang kebanyakan makan akan membawa banyak dampak negatifnya serta mendatangkan banyak penyakit.
Dari penjelasan ini, puasa merupakan sarana untuk menuai segala kebaikan terutama mampu mengontrol emosi diri sehingga mampu menjadi orang yang mempunyai harga diri dan mampu merasakan seperti yang dirasakan oleh orang lain sehingga menjadi insan yang perasa karena terbiasa dengan olah rasa yaitu dengan berpuasa.
Korelasi Puasa dan Takwa
Puasa Ramadhan merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh orang Islam karena termasuk salah satu rukun Islam yang harus ditunaikan. Tujuan utama disyariatkan puasa adalah untuk membentuk manusia yang bertakwa.