Salah satu cara seorang hamba bertambah ketakwaannya adalah dengan puasa, karena dengannya seseorang mampu meredam nafsu makan dan minum maupun libidonya sehingga menjadi manusia yang utama. Dari sini dapat dipahami bahwa puasa sebagai wasilah atau sarana untuk mencapai tujuan utama yaitu menambah ketakwaan.
Penjelasan Takwa Menurut Imam Al Ghazali
Imam Al-Ghazali dalam kitab Minhaju Abidin menjelaskan bahwa takwa di dalam Al-Qur’an menyimpan tiga arti.
Pertama, Takwa diartikan dengan kata Khasyah (takut) dan Haibah. Hal ini seperti dalam Ayat yang berbunyi:
Baca juga: 11 Ketentuan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H
Kedua, diartikan ketaatan dan ibadah.
Ketiga, Membersihkan hati dari segala dosa.
Dari penjelasan ini menjadi jelas bahwa puasa sebagai sarana untuk meningkatkan rasa takut kepada Allah Dzat yang Maha Melihat segala tingkah laku hambanya serta sebagai bukti ketaatan kepada-Nya sehingga terhindar dari segala dosa yang akan menjadikan manusia sengsara.
Pada dasarnya puasa melatih seseorang agar mampu menahan hawa nafsunya. Bila ia mampu melaksanakannya maka ia akan dijamin masuk surga serta dijauhkan dari siksaan api neraka.