Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Perempuan Dalam Jejaring Terorisme : Pergeseran Dari Simpatisan Menjadi Martir

Perempuan Dalam Jejaring Terorisme : Pergeseran Dari Simpatisan Menjadi Martir

Ikhtiar Memutus Sumber Ideologi Kekerasan dengan Penutupan Media Radikal

Dr. Suaib Taher by Dr. Suaib Taher
04/03/2021
in Kolom, Tajuk Utama
3 0
0
3
SHARES
51
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Dalam prakteknya, kelompok Wahabi menggaungkan slogan “kembali kepada Alquran dan Sunnah” serta menolak dialog dalam berbagai isu-isu keagamaan kontemporer. Alih-alih berdiskusi dan musyawah, mereka gencar membid’ahkan dan menuduh praktek-praktek kearifan dakwah Islam yang telah lama menjadi bagian sendimentasi nilai Islam dalam budaya lokal. 

Seorang yang berpaham wahabi tidak akan membaca buku-buku selain karangan ulamanya bahkan mengharamkan membaca buku lain yang berbeda dengan pandangannya khususnya filsafat Islam, ilmu kalam dan tasawuf, padahal ketiga materi ini merupakan bagian dari initisari ajaran Islam. Di dalam Alquran tidak sedikit ayat yang mengajak manusia agar berpikir (tafakkur) dan merenung (tadabbur) ayat-ayat Allah di persada bumi ini dan pada waktu yang sama berakhaluqul karimah sebagai pondasi utama dalam menjalakan Islam dan Iman.   

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Baca juga: Potret Islamisme di Indonesia

Karakter wahabisme yang menolak berbagai bentuk ajaran Islam yang sangat prinsipil seperti tasawuf bukan saja mengakibatkan perpecahan di antara umat, tetapi yang lebih parah lagi mengakibatkan lahirnya kaum salafi jihadis. Kelompok Wahabi yang kerap menuduh dan membid’ahkan telah melahirkan kelompok yang gemar mengkafirkan dan memerangi mereka yang dianggap kafir. 

Pada akhirnya, harus dikatakan bahwa wahabisme sebagai pemikiran, tindakan dan gerakan telah melahirkan praktek pemahaman dan gerakan keliru yang menginspirasi kelompok teroris global seperti Al-Qaeda, ISIS dan Jamaah Islaminyah yang rela membunuh dan melakukan kekerasan demi keyakinannya. Biang keladi munculnya gerakan teror adalah bersumber dari pemikiran dan ideologi wahabisme. 

Rumusnya memang sederhana, tidak semua mereka yang memiliki pemikiran wahabi terjatuh dalam lingkaran salafi-jihadis dan melakukan aksi teror. Namun, semua pelaku teror yang berpaham salafi-jihadis pasti telah melalui tahapan dalam mengadaptasi pemikiran wahabi. Mereka yang berpikiran wahabi akan lebih mudah atau selangkah lagi terjerat dalam gerakan salafi-jihadis. 

Atas dasar inilah, sebagai orang yang selama concern terhadap pemikiran radikal terorisme, Saya menilai himbauan Prof. Said Aqil sangat tepat dan logis sebagai ikhtiar memutus mata rantai terorisme di negeri ini. Menanggulangi aksi terorisme tidak semata pada hilir masalah yang berbentuk aksi, tetapi sejak awal harus membendung kanalisasi ideologi dan pemikiran yang mengarah pada tindakan brutal tersebut. 

Semua ulama baik di Timur Tengah maupun di Asia meyakini bahwa salah satu faktor banyaknya anak muda terlibat dalam aksi terorisme adalah karena akibat penyebaran paham takfiri yang diusung oleh kelompok salafi jihadi yang bersumber dari wahabisme. Tentu, kita bisa belajar dari Negara Mesir, Malaysia dan Brunei yang secara tegas melarang penyebaran ajaran wahabisme. Siapapun yang mendakwahkan ajaran wahabi di negara-negara  tersebut akan berhadapan dengan hukum. 

Kebijakan negara yang melarang gerakan wahabisme tentu bukan tanpa alasan dan kajian mendalam. Analisa dan penelitian telah dilakukan oleh sejumlah akademisi yang menunjukkan bahwa betapa paham wahabi telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam melahirkan kader-kader terorisme atas nama agama. Oleh karena itu, pertemuan ulama internasional yang berpaham ahlu sunnah wal jamaah (aswaja) di Grozny beberapa tahun lalu tidak melibatkan ulama-ulama wahabi karena dianggap bukan Aswaja dan sangat ekstrem. 

Di Indonesia sampai saat ini memang pemerintah belum secara tegas melarang dakwah wahabi yang sudah cukup kuat di berbagai sektor terutama media online. Namun, langkah baru telah diundangkan oleh pemerintah melalui Perpres Nomor 5 tahun 2018 tentang Terorisme dan Perpres Nomor 7 tahun 2021 tentang rencana aksi nasional pencegahan eksremisme berbasis kekerasan yang mengarah kepada tindakan terorisme. Kedua landasan ini mestinya ditindaklanjuti dengan kajian tentang sumber-sumber ideologi yang dapat mengarah pada tindakan kekerasan. 

Lalu, apakah paham Wahabi atau salafi jihadis merupakan salah bentuk pemahaman ekstrimisme berbasis kekerasan yang mengarah kepada tindakan terorisme? Jika iya, kenapa pemerintah tidak tegas untuk menutup sejak awal kanal penyebarannya. Sekali lagi memutus aksi terorisme harus pula memperhatikan sumber dan akar ideologis yang mendorong lahirnya aksi kekerasan tersebut. 

Page 2 of 2
Prev12
Tags: ideologikekerasankh. said aqilmedsoswahhabi
Previous Post

Mengenal Kelompok Imagined Identities dan Kelompok Imagined Communities

Next Post

Muslimah Pakai Make Up, So What?

Dr. Suaib Taher

Dr. Suaib Taher

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Muslimah Pakai Make Up, So What?

Muslimah Pakai Make Up, So What?

Dialektika Islamisme Orde Baru Sampai Sekarang

Dialektika Islamisme Orde Baru Sampai Sekarang

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.