6. Menjadi manusia yang mulia pada hari kiamat (hal. 142).
عن أنس رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : أَوْلَى النَّاسِ بِيْ يوم القيامة أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً.
“Sesungguhnya, manusia paling mulia di sisiku pada hari kiamat adalah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku.” ( HR Tirmidziy).
Untuk Faidah shalawat Nabi memang hampir sama dengan keutamaan yang akan didapatkan dengan membaca shalawat nabi, namun dalam kitab al-Sholatu ‘ala al-Nabi ini dibuat fasal pembahasan tersendiri. Kita akan mengutipnya —meskipun tidak semuanya —yang mudah-mudahan bisa memberikan nilai tambah dan manfaat untuk para sahabat yang membaca.
1. Menjadi sebab dekatnya kita kepada Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam (hal. 148-149)
أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً
“Perbanyaklah bersholawat kepadaku pada hari Jumat, karena sesungguhnya sholawat umatku diperlihatkan kepadaku pada setiap hari Jumat. Siapa saja yang paling banyak sholawatnya, maka ia menjadi orang yang paling dekat kedudukanya dariku” (HR. Baihaqi).
2. Menghapuskan dosa dan membersihkan hati (hal. 151)
عن ابي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : صلوا علي فإن الصلاة غلي زكاة لكم
“ Dari Abu Hurairah RA, beliau berkata: Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Bersolawatlah kepadaku, sesungguhnya sholawat itu bisa membersihkan dosa kalian ( dan membersihkan hati akibat dari perbuatan dosa)” (HR. Ibnu Abi Syaibah dan Abu Syaikh).
3. Sholawat menempati posisi seperti sedekah dalam hal pahala disaat kondisi sulit (hal. 153).
عن ابي سعيد الخدري رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: أيما رجل مسلم لم يكن عنده صدقة فليقل في دعائه اللهم صل على محمد عبدك ورسولك وصل على المؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات فإنها زكاة
“Dari Abu Sai’id al-Khudri RA dari Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam bahwasannya beliau bersabda: Seorang muslim yang tidak mampu bersedekah, maka hendaknya dia mengucapkan dalam doanya: Allohumma sholli ‘ala muhammadin ‘abdika wa rosulika wa sholli ‘ala al-mu’minin wa al-mu’minati wa al-muslimina wa al-muslimati, sesungguhnya kalimat ini baginya menjadi zakat —maksudnya mensucikan dosa dan kesalahannya sebagaimana disabdakan Rasulullah bahwa sedekah itu memadamkan/menghapuskan dosa sebagaimana air memadamkan api—. (HR. Ibnu Hibban).
Wallahu a’lam bi al-Shawab.
Semoga Bermanfaat.
Baca Juga: Shalawat Nabi, Sunnah Yang Kadang Terabaikan