Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kajian
Konflik Intern dan Ekstern Umat Beragama Perspektif Masykuri Abdillah

Konflik Intern dan Ekstern Umat Beragama Perspektif Masykuri Abdillah 1

Konflik Intern dan Ekstern Umat Beragama Perspektif Masykuri Abdillah (1)

Studi Kasus Tindak-Tindak Anarkisme Berlatar Belakang Agama di Indonesia

Alvin Sahala Putra by Alvin Sahala Putra
21/05/2022
in Kajian, Tajuk Utama
9 0
0
9
SHARES
174
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Pada tanggal 13 November 2016 terjadi ledakan bom di depan gereja Oikumene di Samarinda Kalimantan Timur. Pada tanggal 17 Juli 2015 di distrik Tolikara Papua, pada saat umat Islam akan melaksanakan shalat Idul Fitri, telah terjadi bentrok antara sekelompok umat Islam yang hendak melaksanakan shalat Idul Fitri dengan sekelompok pemuda Kristen. Imbas dari bentrok ini terjadilah pembakaran ruko yang menyebabkan ikut terbakarnya sebuah masjid di area tersebut. Menurut keterangan resmi dari Komnas HAM, pelaku berjumlah 11 orang (1 orang ditembak mati), dan korban yang selamat ataupun luka-luka berjumlah 15 orang.

Lalu pada pengujung akhir 2016, yaitu tanggal 02 Desember 2016 terjadi beberapa demo besar-besaran di Jakarta, yaitu jutaan umat Islam dari seluruh Indonesia berkumpul di Monumen Nasional (Monas) dengan tujuan mengecam atau memprotes pernyataan gubernur DKI (waktu itu) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mereka anggap menodai ajaran satu agama. Demo ini digerakkan oleh beberapa organisasi massa Islam dan didukung oleh para pengikutnya. Tujuan mereka berdemo tidak lain adalah menuntut Ahok (pada waktu itu masih sebagai Gubernur DKI, orang Tionghoa, dan menganut agama selain Islam) yang dianggap menistakan Al-Qur’an.

BacaJuga

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Dari beberapa peristiwa di atas, tidak hanya sekedar relasi antara umat Islam dan non Islam yang kurang harmonis, tapi hubungan intern agama yang kurang harmonis juga sering terjadi di masa kepemimpinan SBY, sebut saja misalnya kurang harmonisnya hubungan antara sekelompok umat Islam di wilayah Pandeglang Banten, yang terjadi pada 06 Februari 2011. Relasi yang kurang harmonis ini dikenal sebagai konflik antara sekelompok umat Islam yang ingin mempertahankan kemurnian ajaran Islam dengan kelompok Ahmadiyah yang dianggap oleh Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) sebagai pembawa ajaran Islam yang sesat.

Dengan melihat banyaknya kejadian relasi yang kurang harmonis baik intern dan antar umat beragama, maka cukuplah menarik jika masalah ini menjadi bahan kajian kita bersama dan solusi-solusi yang sifatnya membangun perlu untuk dijadikan bahan pertimbangan agar supaya relasi umat beragama di Indonesia tidak menjadi alat pemecah persatuan bangsa, naudzubillah min dzalik. Atas dasar itu, persoalan relasi umat beragama, terutama antara Islam dan Nasrani di Indonesia masih menarik untuk dikaji dan dicarikan solusinya. Sebab suatu relasi yang kurang harmonis intern dan antar umat agama ini memiliki faktor-faktor dan solusi yang berbeda-beda.

Relasi umat beragama di Indonesia menjadi sorotan masyarakat dan para peneliti, pasalnya relasi umat beragama ini kadang-kadang pula terjadi ketidakharmonisan satu dengan yang lainnya dengan berbagai akibat yang tidak pernah diduga-duga sebelumnya. Salah seorang cendekiawan Amerika-Pakistan Fazlur Rahman mengatakan, bahwa ada beberapa sebab yang membuat relasi antara umat Islam dan Nasrani saat ini menjadi kurang baik, di antaranya adalah adanya gerakan terorisme yang terjadi di beberapa belahan dunia yang menyebabkan ketakutan masyarakat dan merenggut nyawa manusia yang tidak sedikit jumlahnya.

Bersambung…

Page 2 of 2
Prev12
Tags: IntoleransiKonflik Umat BeragamaMasykuri AbdillahNon-MuslimtoleransiUmat Beragama
Previous Post

Transformasi Zakat Perspektif KH. Maimoen Zubair

Next Post

Sufi untuk Deradikalisasi 

Alvin Sahala Putra

Alvin Sahala Putra

UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

RelatedPosts

dekonstruksi di era digital
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

26/07/2025
Peran Media Sosial Dalam Mewujudkan Siswa Toleran
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

22/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Sufi untuk Deradikalisasi

Sufi untuk Deradikalisasi 

Perempuan Kebaya dan Emansipasi

Perempuan, Kebaya, dan Emansipasi

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.