ISLAMINA.ID – Nabi Muhammad Saw dikenal sebagai orang yang bergaul dengan siapapun baik pejabat maupun rakyat, santun kepada orang kaya maupun orang yang kurang biaya juga akrab dengan sahabat yang pintar maupun yang kurang dalam belajar.
Hal ini terbukti saat orang badui datang menemuinya untuk bertanya tentang kapan datangnya hari kiamat. Ini sesuai dalam keterangan hadis Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
عن أﻧﺲ ﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ، ﺃﻥ ﺃﻋﺮاﺑﻴﺎ، ﻗﺎﻝ ﻟﺮﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻣﺘﻰ اﻟﺴﺎﻋﺔ؟ ﻗﺎﻝ ﻟﻪ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: ” ﻣﺎ ﺃﻋﺪﺩﺕ ﻟﻬﺎ؟ ﻗﺎﻝ: ﺣﺐ اﻟﻠﻪ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ، ﻗﺎﻝ: ﺃﻧﺖ ﻣﻊ ﻣﻦ ﺃﺣﺒﺒﺖ. رواه مسلم
Artinya:
“Diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwasanya seorang badui bertanya kepada Rasulullah Saw tentang hari kiamat. Lantas beliau menjawab: “Bekal apa yang kamu siapkan untuk menghadapinya? kemudian orang banyak tadi menjawab:”cinta kepada Allah dan Rasulnya. Rasulullah Saw bersabda:”Kamu akan bersama-sama dengan orang yang kamu cintai. (HR. Muslim).
Kisah Inspiratif
Dari kisah ini dapat diambil kesimpulan bahwa kelak pada hari kiamat seseorang akan dikumpulkan dengan orang yang ia cintai. Bila ia mencintai Rasulullah maka kelak akan dikumpulkan dengannya.
Begitu juga seseorang yang mengidolakan artis pujaannya kelak akan dikumpulkan bersama orang yang ia kagumi. Maka dari itu, beruntung sekali orang yang cinta Rasulullah SAW, sahabatnya dan ulama sebagai pewarisnya.
Dalam memahami permasalahan ini, Imam Abu Lais as-Samarkandi dalam kitab Tanbihul Ghafilin mengutip perkataan Imam Hasan Al Basri yang menjelaskan bahwa jangan salah dalam memahami hadis yang berbunyi:
ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ: ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ: اﻟﻤﺮء ﻣﻊ ﻣﻦ ﺃﺣﺐ». رواه البخاري
Artinya:
Diriwayatkan dari Abdullah, dari Nabi Muhammad Saw bersabda:”Seseorang akan dikumpulkan bersama orang yang dicintainya. (HR. Bukhari).
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa:
ﻓﺈﻧﻚ ﻟﻦ ﺗﻠﺤﻖ اﻷﺑﺮاﺭ ﺇﻻ ﺑﺄﻋﻤﺎﻟﻬﻢ، ﻓﺈﻥ اﻟﻴﻬﻮﺩ ﻭاﻟﻨﺼﺎﺭﻯ ﻭﺃﻫﻞ اﻟﺒﺪﻋﺔ ﻳﺤﺒﻮﻥ ﺃﻧﺒﻴﺎءﻫﻢ ﻭﻟﻴﺴﻮا معهم
Kalian tak akan bisa disamakan dengan orang yang baik-baik kecuali dengan mengamalkan kebaikan seperti mereka. Alasannya adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani maupun ahli bid’ah mencintai Nabi mereka namun tak mengikuti kebaikan yang telah diajarkannya.
Dari sini perlu digaris bawahi bahwa seseorang akan dikumpulkan dengan orang yang ia sayangi dengan catatan mau mengikuti perintah dan larangannya sebatas kemampuan dirinya.