Fenomena saat ini, sebagian masyarakat mulai sadar dengan ajaran agama. Namun sayangnya tak dibarengi dengan sikap yang bijaksana dalam mempraktekkan ajaran agamanya. Seharusnya dalam mempraktekkan ajaran harus step by step sesuai kemampuan dirinya, dari yang paling mudah terlebih dahulu sehingga ia mampu istiqamah dalam menjalankannya.
Banyak orang yang rajin beribadah kepada Tuhannya namun sama tetangganya sudah tak tegur sapa. Begitu juga banyak orang yang sering ke masjid tetapi bukan karena dasar takwa tetapi didasari oleh hawa nafsunya bahkan banyak orang mengenakan simbol Islam tetapi prilakunya bertentangan dengan ajaran agamanya.
Jadi, ibadah yang berkaitan dengan Allah sangatlah penting, tapi hubungan muamalah dengan sesama manusia juga tak kalah penting. Berapa banyak ayat yang menjelaskan tentang perintah shalat selalu berbarengan dengan perintah zakat?
Hal ini menunjukkan bahwa ibadah yang berkaitan dengan Allah akan menjadi sempurna saat seseorang juga mampu mengkombinasikan dengan ibadah yang berkaitan dengan sesama terutama kepedulian kepada sesama.
Baca juga: Hikmah Perbedaan Bahasa, warna kulit dan Cara Menyikapinya
Dari sini, sikap seorang mukmin harus mempertanyakan kepada dirinya, apakah cara mempraktekkan ajaran agamanya sudah sesuai dengan tuntunan atau belum?
Dengan demikian perlu kiranya kita menelaah lebih dalam tentang penjelasan isi surat Al Ma’un. Menurut Sahabat Abdullah bin Abbas dalam tafsir Tanwir Al Miqbas menjelaskan turunnya surat ini berkaitan dengan Ash bin Wail As Sahmi yang tak percaya akan hisab atau perhitungan amal pada hari kiamat.
أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (1) فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (2) وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (3) فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ (5) الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ (6) وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ (7
Artinya:
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?(1) Itulah orang yang menghardik anak yatim (2) dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.(3) Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat (4) yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya (5) orang-orang yang berbuat riya (6) dan enggan (menolong dengan) barang berguna (7).
Imam At Tabari dalam tafsirnya menjelaskan bahwa Allah bertanya kepada Nabi Muhammad tentang orang yang inkar terhadap pahala maupun siksaan Allah dan orang tersebut tak mau taat akan perintah Allah serta tak menjauhi larangannya. Diantaranya ciri-ciri mereka yaitu: