Untuk itu, Boy Rafli meminta kepada keluarga besar Mathlaul Anwar untuk mewaspadai kelompok yang berupaya memecah belah bangsa. Pasalnnya kelompok radikalisme dan terorisme selalu menggaungkan propaganda intoleran.
“Sangat penting sekali keluarga besar Mathlaul Anwar untuk diajak serta dalam menyuarakan perdamaian di media sosial sebagai upaya untuk ikut membantu merawat nilai-nilai persatuan dan kesatuan di tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara,” ucap Boy Rafli.
Apalagi, lanjutnya, Mathlaul Anwar yang berdiri sejak tahun 1916 dan telah berusia 109 tahun pada bulan Agustus 2022 ini telah memiliki lembaga pendidikan berbasis keislaman sebanyak 900 lebih madrasah di Banten dan di 34 provinsi lainnya.
“Dengan cara demikian akan ikut menyelamatkan masyarakat Indonesia dari pengaruh radikalisme, terorisme dan intoleransi. Mari kita menjaga selalu nilai persatuan dan kesatuan sebagaimana yang telah diajarkan pendiri negara kita dan alim ulama yang ikut berjuang merebut kemerdekaan Indonesia,” ujar mantan Kapolda Banten ini.
Ketua Umum Pengurus Besar Mathlaul Anwar, KH Embay Mulya Syarief menegaskan kembali komitmen Mathlaul Anwar sebagai organisasi masyarakat berbasis Islam yang fokus dalam bidang pendidikan, dakwah dan sosial akan terus melawan radikalisme, terorisme dan intoleransi.
“Di usianya yang ke- 109 tahun ini Mathlaul Anwar akan terus berada di tengah-tengah masyarakat untuk terus berkontribusi dalam dakwah dan pendidikan dengan terus merawat nilai-nilai persatuan dan kesatuan masyarakat bangsa ini,” ujarnya.
Bahkan Mathlaul Anwar selama ini telah memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat secara terus menerus agar jangan sampai tertipu oleh narasi-narasi yang menyerang pemerintah dan mengadu domba masyarakat.
“Kalau kita diadu domba dan masayrakat terpecah belah tentunya kita bisa dapat perang saudara nantinya. Jadi saya sekarang ini bekerja untuk terus memberikan pemahaman di masyarakat agar jangan sampai mudah diadu domba,” kata Embay.
Turut hadir mendampingi Kepala BNPT pada acara tersebut yakni Deputi bidang Penceghan, Perlindungan dan Deradikalisasi Mayjen TNI Nisan Setiadi, SE, Direktur Pencegahan Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid, SE, MM, Direktur Deradikalisasi Prof Dr. Irfan Idris, MA, Direktur Kerjasama Bilateral Brigjen Pol Kris Erlangga, Kasubdit Kontra Propaganda Kolenel Pas. Drs Sujatmiko dan Kasubdit Bina Dalam Masyarakat Kolonel Sus. Solahudin Nasution.