Beberapa hari lalu kita dikejutkan oleh kejadian penusukan senjata tajam kepada ulama. Ulama itu adalah Syekh Ali Jaber. Syekh Ali Jaber ditusuk saat mengisi ceramah di Bandar Lampung. Dilihat dari peristiwa tersebut, menjadi penting untuk para Da’i, Ustadz, atau Penceramah bahkan panitia penyelenggara mempertimbangkan perangkat keamanan (security guard).
Kejadian yang tidak disangka itu membuat Syekh Ali Jaber terkejut. Bagaimana tidak, ketika menyampaikan tausiyah, datang lelaki membawa senjata tajam menusuk Syekh Ali Jaber. Peristiwa terjadi pada tanggal 13 September 2020, di Masjid Falahuddin, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung.
Ada hal yang mungkin kita baru sadari betul. Pentingnya satuan penjaga keamanan bagi penceramah. Kenapa penting? Apa saja yang dapat dipersiapkan oleh panitia atau penyelenggara tabligh?
Organisasi Islam besar di Indonesia seperti Nahdhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah “selangkah lebih maju”. Penulis menyebut “selangkah lebih maju” dilihat dari fakta yang telah di-istiqamah-kan oleh kedua organisasi dalam pengamanan penceramah.
Lihat bagaimana NU di berbagai event tabligh akbar atau pengajian-pengajian umum, selalu menyiapkan Barisan Ansor Serbaguna (BANSER). BANSER ditugaskan untuk menjaga ulama dimana saja. Ada kaitan lahir dan batin antar seorang ulama yang dijaga mereka.