Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Politik Islam: 4 Dasar Utama Dalam Berpolitik Yang Baik

Politik Islam: 4 Dasar Utama Dalam Berpolitik Yang Baik

Politik Islam: 4 Dasar Utama dalam Berpolitik yang Baik

Moh. Afif Sholeh, M.Ag by Moh. Afif Sholeh, M.Ag
25/07/2021
in Kolom
14 0
0
13
SHARES
260
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

 

من بَدَأَ بسياسة نَفسه أدْرك سياسة النَّاس

Barangsiapa yang mampu memulai mengatur diri sendiri maka ia akan mudah mengatur orang lain.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Kata bijak diatas sangat inspiratif bagi siapapun yang ingin menjadi seorang pemimpin yaitu memiliki kemampuan diri dalam mengendalikannya karena orang yang tak mampu menguasai diri sendiri maka tak akan mampu mengatur, mengayomi orang lain. Imam al-Mawardi dalam kitab Durar as-Suluk fi Siyasat al-Muluk menjelaskan:

فَإِذا بَدَأَ الْإِنْسَان بسياسة نَفسه كَانَ على سياسة غَيره أقدر وَإِذا أهمل مُرَاعَاة نَفسه كَانَ بإهمال غَيره أَجْدَر

Ketika manusia memiliki kemampuan untuk memulai mengatur dirinya maka mengatur orang lain menjadi lebih mudah. Dan bila seseorang tak mampu mengatur diri maka lebih baik tak mengatur orang lain.

Pemimpin harus mampu mengendalikan diri

Seorang pemimpin, politikus harus menjadi public figure yang baik karena masyarakat bisa menilai yang baik atau tidak, lebih-lebih media sangat menyorot ucapan dan perilaku mereka maka harus mampu mengendalikan diri sendiri agar masyarakat menjadi dewasa dalam berpikir dan bekerja. Al-Qur’an sebagai kitab suci umat islam mengingatkan akan pentingnya memperbaiki diri sendiri sebelum menjadi tokoh masyarakat, politikus, pejabat.

أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ (44)

Artinya: “Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?”(QS. Al-Baqarah: 44)

Menurut imam ar-Razi dalam tafsirnya menjelaskan bahwa maksud ayat ini ditujukan kepada orang yang hendak memerintahkan kepada orang lain baik dengan nasehat atau cara lain harus menasehati dirinya sendiri terlebih dahulu. Hal ini agar tak seperti lilin yang mampu menerangi sekelilingnya namun dirinya hancur, lenyap, sirna.

Baca juga: Pandemi dan Ujian Politik Demokrasi

Maka dari itu, agar kita mendapatkan kedudukan yang tinggi di hadapan manusia maka harus memperbaiki diri sendiri dan mencerminkan pribadi yang baik. Orang lain tak akan percaya kepada kita jika hanya mengandalkan ceramah, orasi belaka tanpa ada bukti nyata karena masyarakat hanya menilai yang nyata bukan seperti di dunia maya.

 

Empat Kategori Dasar Berpolitik Yang Baik

 

Berbicara tentang urusan politik memang pembahasannya tak ada habisnya, selalu ada bahan untuk dikaji, baik strategi yang sering menghabiskan energi, maupun para politikus yang selalu unjuk gigi dari pagi ketemu pagi lagi.

 

Beruntung orang yang berpolitik dengan cara cerdik tanpa menjatuhkan harga diri lawan-lawannya sehingga ia selalu terhormat di hadapan pendukungnya juga disegani oleh rival-rivalnya.

 

Syeh Ar-Ragib al-Asfihani dalam Kitab Makarim as-Syariah menjelaskan bahwa: Dasar berpolitik yang bijaksana ada empat kategori, yaitu:

Baca juga: Berpolitik Ala Rasulullah, Wajibkah?

Pertama, Strategi politik para Nabi  ditujukan kepada orang masyarakat awam maupun kalangan khusus tak hanya dalam urusan lahiriyah semata tapi juga batin mereka.

 

Kedua, Para pemimpin pemerintahan atau pejabat yang hanya mengurusi urusan lahiriyah semata.

 

Page 1 of 2
12Next
Tags: dasar berpolitikIslamPolitikPolitik Islamsiyayah
Previous Post

Pandemi COVID-19 Sebagai Momentum untuk Berjihad

Next Post

Perjalanan Pemikiran Ibnu Rusyd: Pembelaan dan Purifikasi Filsafat (3)

Moh. Afif Sholeh, M.Ag

Moh. Afif Sholeh, M.Ag

Seorang penggiat literasi dan penikmat kopi

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali
Kolom

Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali

18/06/2024
abdullah annaim
Biografi

“Negara Sekuler” ala Abdullahi An-Naim: Negosiasi Agama dan Negara Melawan Konservatisme

27/04/2024
Next Post
Perjalanan Pemikiran Ibnu Rusyd: Latarbelakang Sosio-historis (1)

Perjalanan Pemikiran Ibnu Rusyd: Pembelaan dan Purifikasi Filsafat (3)

Surat Yasin Ayat 12: Kunci Keberhasilan Di Masa Depan

Surat Yasin Ayat 12: Kunci Keberhasilan di Masa Depan

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    255 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.