Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
DKI Jakarta

Selamat Ulang Tahun Ke 495 DKI Jakarta

Selamat Ulang Tahun Ke-495 DKI Jakarta!

Syahril Mubarok by Syahril Mubarok
22/06/2022
in Kolom, Populer, Tajuk Utama
2 1
0
3
SHARES
50
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Masyarakat Betawi memegang teguh prinsip Islam. Amaliyah maupun ibadah mereka sangat Islami, dan lebih condong ke aqidah Ahlussunnah wa al-Jama’ah. Menariknya, doktrin politisasi agama di tahun 2017 membawa mereka masuk dalam pusaran korban politik para elite.

Muslim Jakarta tidak dapat dijauhkan dari Ulama. Ketokohan para Habaib dan Kyai, menjadi pegangan kalangan Muslim untuk ‘ijtihad politik’. Tetapi, kalangan para Habaib dan Kyai di Betawi terlalu didominasi oleh kelompok konservatif. Faktor ini dimanfaatkan juga oleh para elite. Pada akhirnya menimbulkan segregasi di antara Ulama Betawi itu sendiri. Ulama terbelah, umat pun ikut terpecah.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Seperti contoh kasus beberapa takmir Masjid di Jakarta. Mereka masih menganggap aneh menyanyikan “Indonesia Raya” pada acara atau kegiatan formal. Padahal, dahulu tidak menjadi persoalan. Akibatnya, rasa nasionalisme hilang. Inilah salah satu dari luka politisasi agama yang lalu.

Kelompok-kelompok civil society berbasis keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, seharusnya ikut berpartisipasi melakukan penyembuhan kepada warga Muslim Jakarta atas luka lama yang terjadi. Luka akibat politisasi agama harus disembuhkan dengan melakukan kegiatan silaturahim. Baik secara intern dan ekstern. Intern khusus sesama warga Muslim. Dengan memberikan pemahaman politik rahmatan lil ‘alamin. Tanpa harus mencederai sesama anak bangsa. 

Ekstern dengan melakukan pertemuan-pertemuan antar umat beragama lain. Toleransi yang dapat diukur secara matang. Tanpa melukai keimanan Muslim dan Non-Muslim. Penulis rasa, hal ini dapat diupayakan oleh kelompok-kelompok Muslim seperti NU dan Muhammadiyah.

Sebagai penutup, penulis yang juga cukup lama hidup di Jakarta ikut merayakan ulang tahun yang ke-495. Ada perasaan senang, dan ada perasaan sedih. Sedih karena melihat sisa-sisa akibat politisasi agama yang terus menerus dan akan diproduksi oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab.  

Page 2 of 2
Prev12
Tags: AhokDKI JakartaIntoleransiIslam KonservatifMuhammadiyahnahdlatul ulamaPolitisasi AgamaPopulisme IslamUltah DKI Jakarta
Previous Post

Borok Politisasi Agama di Indonesia

Next Post

Pribumisasi Islam: Agenda Gus Dur dalam Melawan Radikalisme

Syahril Mubarok

Syahril Mubarok

Netflix dan Kopi Hitam

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Ketua Baznas RI
Kabar

Ketua BAZNAS RI Tekankan Kebutuhan Ilmuwan Filantropi

22/10/2024
Next Post
pribumisasi islam

Pribumisasi Islam: Agenda Gus Dur dalam Melawan Radikalisme

regulasi

Regulasi Bersama dalam Membangun Keutuhan Bangsa 

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.