Baca juga: Mengenal Istilah Kitab Kuning dan Fungsinya
Sedangkan dalam hadits, lebih populer digunakan dengan bentuk bangunan kata yang lain. Seperti kata rasyad, ar-Rasyidun, dll. Namun semua bangunan kata tersebut dalam hadits lebih membahas pada konteks sisi manfaat dari mursyid yang bertugas untuk membimbing atau memberi petunjuk.
Seperti dalam hadits yang terkenal, “Fa’alaikum bisunnatî wasunnati khalafa’ al-Muhiddina ar-Rasyidîna.” Pegang teguhlah sunnahku dan kebiasaan yang dilakukan olehh para penggantiku yang memberikan petunjuk dan membimbing.
Kata Mursyid dalam Literatur Klasik
Dalam kitab-kitab klasik, kata mursyid ini bisa kita temukan dalam kitab akhlak karena berkaitan dengan perbaikan moral maupun spiritual.
Namun, kata tersebut juga populer di dalam kitab-kitab Fiqih, meskipun memiliki definisi yang sedikit berbeda. Yaitu, dalam istilah Fiqih, mursyid diberi makna sebagai orang yang menempatkan sesuatu pada tempatnya, sehingga tidak menempatkan pada posisi yang keliru dan mengikuti kebodohannya.