Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Amanah Dan Keikhlasan

Amanah Dan Keikhlasan

Amanah dan Keikhlasan

Ahmad Rusdi by Ahmad Rusdi
08/09/2020
in Kolom
10 0
0
10
SHARES
200
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Ini adalah kisah tentang amanah dan keikhlasan

Penulis

Satu saat ketika mengaji kitab Jawharah al-Tauhid, Syaikh Fawwaz al-Namr dalam kondisi sakit yang mengakibatkan beliau tidak bisa berbicara kecuali hanya berbisik. Oh ya… Bila ingin mengenal Syaikh Fawwaz al-Namr silahkan buka channel yotutube tentang kajian beliau. Saat ini beliaulah yang menggantikan Syaikh Abdurrazaq al-Halabiy untuk mengisi taklim dan kajian di masjid Jami’ Umawiy, Damaskus, Suriah (kalau kita searching biasa disebut Masjid Agung Umayyah).

Dengan kondisi beliau yang tidak bisa berbicara akhirnya beliau menulis pesan di papan tulis, bila ada yang tidak faham ibarah kitab silahkan maju dan nanti akan dijelaskan beliau dengan berbisik ke telinga kita. Kebetulan saat itu ada yang ibarah yang tidak saya pahami, akhirnya saya maju dan beliau menjelaskan dengan detil maksud kandungan dari ibarah kitab Jawharah al-Tauhid yang saya tanyakan.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Posisi lisan beliau hampir nempel dengan telinga saya. Betapa tulus beliau saat menjelaskan kepada saya meski dengan suara yang sulit untuk dikeluarkan. Ketulusan dan keikhlasan mengajar serta rasa tanggung jawab itulah yang membawa keberkahan sendiri buat beliau dan juga tholib-tholib beliau.

Baca Juga: Kiat Hidup Barokah

Saat beliau berkunjung ke Indonesia tahun lalu. Subhanallah…ternyata beliau masih ingat saya. Saat saya menemui beliau, wajah saya ditatap dengan pandangan yang menyejukkan, seraya beliau mengucapkan;’ Rusdi..kaifa al-hal.?”. Saya yang biasanya bisa bercanda dengan jawaban : ”Al-hal manshub wa ’alamatu nashbihi fathatun zhohirotun ’ala akhirihi.”

Ternyata saat itu tidak bisa berkata apa-apa. Karena takjub beliau masih ingat saya. Yang ada air mata mengembang, ada rasa bahagia yang luar biasa yang sulit diuraikan dengan kata. Setelah hampir kurang lebih 20 tahun tidak bertemu, ternyata beliau masih ingat saya. Subhanallah…itu menunjukkan betapa kuat daya ingat beliau kepada muridnya.

Yang buat saya bahagia dan ada rasa bangga adalah saat tangan saya dipegang beliau dengan penuh kelembutan, saya dipeluk lalu beliau mengecup kening saya. Diajaknya saya untuk duduk disamping beliau, dipandanginya wajah saya seperti seorang ayah yang sudah lama tidak bertemu anak kesayangannya. Saya diajak ngobrol, ditanya macam-macam. Suatu kebahagiaan dan kebanggaan bagi saya mendapat perlakuan seperti itu oleh beliau. Sampai sekarang bila saya ingat kejadian tersebut, air mata masih mengembang demikian pula saat saya menulis renungan ini. Ya Allah panjangkan usia beliau dalam kesehatan dan keafiattan sehingga kami punya kesempatan berjumpa kembali dan mengambil keberkahan ilmu dari beliau. Amiin.

Di saat lain, ketika jelang pulang ke Indonesia di awal tahun 2000-an. Saya pamitan ke beberapa masyayikh. Dan saat itu, Syaikh Abdurrozaq al-Halabiy terkena musibah. Beliau terjatuh yang mengakibatkan tangannya patah. Yang luar biasa, meski dengan kondisi tangan patah dan usia beliau yang sudah sepuh—mungkin sekitar 80an tahun— beliau masih juga mengajar untuk menjalankan kewajiban beliau. Masya allah….Saat saya pamitan, beliau mengatakan; “ Indunisiy…apa kabar..?” sambil senyum beliau menyapa saya. Alhamdulillah saya berkesempatan mencium tangan beliau yang patah tersebut, izin mohon pamit serta tak lupa saya minta didoakan oleh beliau.

Dua kisah di atas sebenarnya juga tidak jarang terjadi pada ulama-ulama kita di Indonesia. Kisah yang menggambarakan tentang rasa tanggung jawab atas amanah yang diembannya serta ketulusan dan keikhlasan dalam melaksanakan amanah tersebut. Bagi mereka, amanah bukan hanya sekedar berdimensi keduniaan, tapi juga berdimensi keakhiratan.

Page 1 of 2
12Next
Tags: AmanahDamaskushidup barokahikhlasKolomSuriahSyaikh Fawwaz al-Namr
Previous Post

Keutamaan dan Manfaat Shalawat Nabi

Next Post

5 Olahraga Ala Rasulullah SAW

Ahmad Rusdi

Ahmad Rusdi

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali
Kolom

Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali

18/06/2024
abdullah annaim
Biografi

“Negara Sekuler” ala Abdullahi An-Naim: Negosiasi Agama dan Negara Melawan Konservatisme

27/04/2024
Next Post
5 Olahraga Ala Rasulullah Saw

5 Olahraga Ala Rasulullah SAW

Nasionalisme Vs Propaganda Hti

Nasionalisme VS Propaganda HTI

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.