Era digital ditandai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta digitalisasi di banyak aspek kehidupan manusia. Di era ini, kita dimanjakan dengan berbagai fasilitas, salah satunya adalah kemudahan dalam mengakses beragam informasi dengan menggunakan internet dan berbagai platform digital yang lain.
Bahkan, kehadiran internet dan platform digital bukan barang mewah saat ini, karena pembangunan membawa dampak signifikan yang membuat kita semakin mudah berselancar menjelajahi dunia maya.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Data Portal, dalam laporan yang berjudul Digital 2022, jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai 191,4 juta pada Januari 2022. Angka ini bertambah 21 juta atau sekitar 12,6 persen dari tahun 2021. Jumlah ini setara dengan 68,9 persen dari total populasi penduduk Indonesia yang saat ini menyentuh angka 277,7 juta per Januari 2022.
Tentu ini merupakan angka yang fantastis bukan? Berbagai kemajuan di era digital, seharusnya membawa energi positif dan semangat perbaikan bagi kehidupan masyarakat. tetapi, nampaknya bertolak belakang dengan kenyataan yang terjadi. Bagaimana kita melihat nilai-nilai dan norma-norma sosial mulai memudar karena orang-orang lebih memilih berinteraksi menggunakan media sosial.
Ketika di sebuah acara dan kita bertemu dengan teman-teman kita ngobrol, diskusi, saling dialog secara langsung sehingga lebih mendekatkan secara emosional. Kemudian dengan hadirnya smarthphone seakan-akan mampu mengubah segalanya.
Budaya kita yang awalnya menyukai diskusi, membangun komunikasi, interaktif seolah-olah berubah menjadi individualis. Orang-orang meskipun duduk bersebelahan, namun tidak saling bertegur sapa dan lebih asyik bermain dengan handphone-nya masing-masing.
Internet dan media sosial di era digital bukan hanya sebagai aksesoris belaka, melainkan media informasi bagi banyak orang. Media sosial bukan sekedar sebagai alat pelengkap pada momen-momen membahagiakan dan penting semata, tapi sudah menjelma menjadi kebutuhan wajib bagi sebagian besar orang.
Tetapi, di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan media sosial, justru memunculkan permasalahan baru beberapa waktu terakhir. Dan bahkan persoalan tersebut dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Persoalan tersebut disebabkan karena penyalahgunaan media sosial. Media sosial yang seharusnya digunakan untuk menggali informasi dan ilmu pengetahuan, disalahgunakan untuk hal-hal yang negatif dan tidak layak. Bagaimana media sosial dipakai untuk menyebarkan berita bohong, ujaran-ujaran kebencian, hasutan, hoaks bahkan sarana penyebaran paham radikalisme.
Diam-Diam Melaju