Senin, Agustus 8, 2022
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
Hegemoni Dalil Agama dan Negara

Hegemoni Dalil Agama dan Negara

Hegemoni Dalil Agama dan Negara sebagai Satu yang Tak Terpisahkan

Khoirul Anwar Afa by Khoirul Anwar Afa
30/11/2021
in Gagasan, Tajuk Utama
3 0
0
2
SHARES
31
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Sampai saat ini kelompok islamis di Indonesia masih belum bisa lepas dari romantisme lama yang mengidamkan terbentuknya negara khilafah sebagaimana terjadi di dunia Islam masa lampau. Hal yang disayangkan, mereka tidak melakukan kroscek lebih luas terkait khilafah yang selalu dinamis sebagaimana terjadi mulai dari kepemimpinan pasca wafatnya Nabi Muhammad SAW. hingga empat khalifah setelahnya.

Setelah Nabi Muhammad SAW. wafat, kepemimpinan umat Islam diambil alih oleh para sahabat dekatnya sampai empat kali yang terakhir sayyidina Ali bin Abi Thalib yang menggunakan sistem demokrasi dalam pemilihan. Di era mereka itu Islam dijalankan sangat egaliter dalam konteks hukum syariat maupun sistem politik. Kemudian setelah itu, kepemimpinan disambung oleh Muawiyah dengan mendirikan kerajaan Bani Umaiyah.

BacaJuga

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

Perlu diingat mulai dari bani Umaiyah inilah sistem dinasti dibangun, dan perlu diingat kembali bahwa Muawiyah merebut kepemimpinan menggunakan strategi yang cukup sengit terhadap sayyidina Ali, sang menantu Nabi Muhammad sekaligus ayahanda dari para Habaib. Di tengah-tengah perseteruan politik Khilafah inilah sayyidina Ali juga terbunuh dan disusul oleh kedua putranya.

Cerminan yang digadang-gadang sebagai argumentasi dasar adalah praktik kepemimpinan khilafah sepanjang masa pasca empat sahabat Nabi, baik dari dinasti bani Umaiyah, Abbasiyah, Fatimiyyah hingga Ottoman. Tanpa memberikan kritik terhadap praktik kekhilafahan dan juga sumber-sumber argumentasi keagamaan yang digunakan. Sehingga bayangan mereka terhadap sistem kekhalifahan masih kabur.

Hal yang penting dicatat adalah patronase antara ulama dan umara sebagai simbol hadirnya islamisasi terhadap pemerintahan atau pemerintahan yang Islam. Para sejarawan mencatat bahwa terjadinya persekutuan antara agama dan negara (baina al-din wa al-daulah) mulai terjadi pada abad 11. Transformasi ini sekaligus menandakan masifnya patronase para intelektual muslim yang menjadi abdi negara melalui madrasah dan kampus yang dikelola oleh negara serta dilakukan peminggiran terhadap para filsuf dan pedagang.

Al-Ahkam al-Sulthaniyah karya al-Mawardi (971-1058) adalah salah satu buku yang dahulu digunakan sebagai kontribusi penting memperkuat kepemimpinan Khalifah dari dinasti Abbasiyah, saat dikendalikan oleh Qaim. Buku ini dahulu sangat berpengaruh dalam menghubungkan hukum Islam dengan pemikiran politik dan mempromosikan pandangan Islam yang negarasentris atau sering disebut al-Islam dinun wa daulah.

Dalam buku itu, ditegaskan bahwa tugas Khalifah tidak hanya mengendalikan sistem politik, tetapi juga berhak menjadi hakim, pemimpin ibadah dan pengawas moralitas publik (al-Mawardi, 1996). Menurut Inggrid Mattson, buku al-Mawardi tersebut sebenarnya hanya ditulis untuk mengabdi kepada sang khalifah yang memiliki tujuan untuk memperkokoh peranan khalifah di era itu.

Gagasan yang sama juga ditulis oleh al-Ghazali (w. 1111 M) di dalam salah satu karya monumentalnya Ihya’ ‘Ulum al-Din yang di dalamnya terdapat pernyataan al-Ghazali tentang hubungan antara kekuasaan dan agama adalah saudara kembar. Kalimat tersebut sangat populer hingga saat ini. Bahkan ada yang menganggap kalimat yang dikutip oleh al-Ghazali itu adalah hadis Nabi (Rosental, 1958).

Padahal yang ditulis oleh al-Ghazali itu bukanlah hadis Nabi melainkan pepatah yang sudah sangat terkenal di Persia Sasaniyah. Hal ini pernah diungkap oleh sejarawan Arab, al-Mas’udi, bahwa pernyataan itu adalah wasiat dari salah satu pendiri kerajaan Sasaniyah pada abad ke 3 M dan pernah diterjemahkan ke bahasa Arab pada abad 8 M. Intinya, kalimat yang mengatakan bahwa agama dan negara adalah saudara kembar bukanlah dari ajaran Islam melainkan wasiat dari raja Sasaniyah. Masihkah mengidolakan negara Islam sebagai esensi dari Islam?

Baca Juga: Mengenal Istilah Penting Seputar Khalifah dan Khilafah

Tags: al-ghazalial-MawardiDalil AgamakhilafahNegara
Previous Post

Sulitnya Memegang Ajaran Agama Saat Ini

Next Post

Ini Keistimewaan Umat Nabi Muhammad

Khoirul Anwar Afa

Khoirul Anwar Afa

Penulis adalah Dosen Fakultas Ushuluddin PTIQ Jakarta

RelatedPosts

bulletin jum'at
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

05/08/2022
muharram
Kolom

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

01/08/2022
Bulletin Jum'at Al-Wasathy
Bulletin

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

29/07/2022
al-Qur'an Sunnah
Gagasan

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (2)

28/07/2022
hijrah
Kolom

Hijrah Kolektif dari Narasi Kebencian dan Pemecah Belah

28/07/2022
al-qur'an sunnah
Gagasan

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (1)

27/07/2022
Next Post
Kenapa Kita Dianjurkan Memperbanyak Shalawat Pada Hari Jum’at?

Ini Keistimewaan Umat Nabi Muhammad

Makna Kafir Menurut Buya Hamka Quraish Shihab

Makna Kafir Menurut Buya Hamka dan M. Quraish Shihab

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

Musdah Mulia

Kikis Intoleransi, Jangan Ada Lagi Pemaksaan Jilbab di Sekolah

07/08/2022
bulletin jum'at

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

05/08/2022
muharram

Tradisi Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

01/08/2022
Bulletin Jum'at Al-Wasathy

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 035

29/07/2022
al-Qur'an Sunnah

Ijtihad dan Gagasan Kembali kepada al-Qur’an Sunnah (2)

28/07/2022

Trending Artikel

  • Pribadi Nabi Muhammad Saw Yang Introvert

    Pribadi Nabi Muhammad SAW yang Introvert

    80 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    62 shares
    Share 25 Tweet 16
  • Cara Islam Mengatasi Rasa Insecure

    52 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Disebut Jokowi di Pengukuhan PBNU, Ini Profil Ainun Najib

    49 shares
    Share 20 Tweet 12
  • Definisi Dai, Ustadz, Mufti, Murobbi dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.