Jumat, Agustus 12, 2022
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Wawancara
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Populer
Ngaji Kitab “al-islâm Wa Ushûl Al-hukm”

Ngaji Kitab “al-islâm Wa Ushûl Al-hukm”

Ngaji Kitab “Al-Islâm wa Ushûl al-Hukm”

Roland Gunawan by Roland Gunawan
15/02/2021
in Populer, Review Kitab
12 0
0
12
SHARES
243
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Islamina.id – KITAB “al-Islâm wa Ushûl al-Hukm” ditulis oleh Syaikh Ali Abdurraziq untuk menegaskan kembali bahwa Islam adalah agama spiritual, tidak ada kaitannya dengan politik, atau lebih tepatnya, tidak ada legalisasi politik di dalamnya.

Politik adalah perkara duniawi, manusia punya hak menentukan sarana dan dasarnya. Ia berpandangan bahwa sistem khilafah yang dinisbatkan kepada Islam sesungguhnya bukan bagian dari Islam, melainkan hasil rumusan umat Muslim di masa-masa setelah Nabi Saw.

BacaJuga

Rahasia Membangkitkan Semangat Belajar dalam Kitab Mahfuzhat

Kitab Al-Mawaris fi Syari’ah al-Islamiyah: Membagi Warisan dengan Adil

Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

Konteks Historis Kitab “Al-Islâm wa Ushûl al-Hukm”

Kitab ini terbit pada masa keruntuhan Khilafah Utsmaniyah. Saat itu negara-negara Arab sedang berada di bawah kekuasaan Eropa, sehingga mengobarkan semangat dan antusiasme di kalangan umat Muslim untuk kembali menghidupkan Khilafah Islamiyah.

Salah satu negara yang dicalonkan menjadi negara khilafah adalah Mesir. Dan pada masa itu banyak sekali pemimpin di dunia Arab yang menginginkan posisi khalifah.

Pada masa itu umat Muslim di negara-negara Arab merasakan kekosongan yang amat sangat mendalam, dan keadaan yang menimpa mereka itu harus segera ditangani. Maka pada tahun 1925 M Al-Azhar di Mesir mengajak para pemuka agama menyelenggarakan muktamar di Kairo untuk membahas masalah khilafah.

Muktamar tersebut menghasilkan keputusan bahwa kedudukan khilafah sangat urgen (mendesak) bagi umat Muslim dalam rangka persatuan mereka. Namun, supaya kedudukan tersebut efektif, seorang khalifah harus mampu memadukan antara otoritas agama dan otoritas sipil. Dan saat itu ada kecenderungan untuk menobatkan Raja Fuad I (Raja Mesir) sebagai khalifah bagi seluruh umat Muslim.

Di tengah situasi seperti itu, Syaikh Ali Abdurraziq meluncurkan buku kontroversialnya yang bertajuk “al-Islâm wa Ushûl al-Hukm”. Di dalamnya ia mengulas masalah khilafah secara ringkas, ia mengatakan bahwa Khilafah Islamiyah bukan merupakan salah satu dasar Islam (laysat ashl-an min ushûl al-Islâm), melainkan lebih merupakan masalah duniawi dan politik ketimbang masalah agama.

Baik di dalam al-Qur`an maupun hadits tidak ada penjelasan tegas mengenai penentuan dan pemilihan khalifah. Lebih jauh ia mengatakan, “Sejarah menjelaskan bahwa khilafah justru menjadi bencana bagi Islam dan umat Muslim, sumber keburukan dan kerusakan.”

Dampak peluncuran kitab tersebut sangat besar pada masa itu, banyak sekali ulama yang menulis sanggahan ilmiah terhadapnya. Bahkan Raja Fuad I sendiri merasa bahwa Syaikh Ali Abdurraziq akan memutus jalannya meraih posisi khalifah.

Dengan kekuasaannya, Raja Fuad I membuat keputusan keras yang disepakati oleh para syaikh dan ulama Universitas Al-Azhar untuk mengusir dan mengeluarkan Syaikh Ali Abdurraziq dari Universitas Al-Azhar, memecatnya dari jabatannya sebagai hakim di pengadilan, bahkan semua ijazah dan gelar akademiknya dicabut dari Universitas Al-Azhar.

Kandungan Kitab “Al-Islâm wa Ushûl al-Hukm”

Kitab “al-Islâm wa Ushûl al-Hukm” dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama membahas mengenai masalah khilafah dan Islam. Bagian kedua membahas tentang masalah pemerintahan dan Islam. Sedangkan bagian ketiga membahas tentang khilafah di dalam sejarah.

Syaikh Ali Abdurraziq memulai bagian pertama kitabnya dengan membahas khilafah dan karakteristiknya. Menurutnya, secara terminologis khilafah adalah, “Kepemimpinan umum menyangkut perkara-perkara agama dan dunia mewakili (atas nama) Nabi Saw.”

Kemudian ia menjelaskan makna khilafah, apakah khalîfatullâh (mewakili Allah) atau khalîfaturrasûl (mewakili Nabi)? Ia mengatakan, “Adapun mengenai penamaan khalîfatullâh, sebagian ulama membolehkannya, sementara mayoritas dari mereka melarang.

Abu Bakr al-Shiddiq menolaknya ketika ia dipanggil dengan sebuatan itu (khalîfatullâh).” Ia mengisyaratkan bahwa posisi khalifah di tengah-tengah umat Muslim sama seperti posisi Rasulullah Saw. yang punya kekuasaan umum dan khusus, dan harus dipatuhi baik secara lahir maupun batin.

Pada bagian ini Syaikh Ali Abdurraziq menyebutkan dua mazhab umat Muslim terkait sumber otoritas seorang khalifah. 

Pertama, yang populer di kalangan umat Muslim, bahwa otoritas seorang khalifah bersumber dari Allah. 

Kedua, yang masih diperdebatkan dan menjadi bahan pembicaraan di kalangan ulama, bahwa sumber otoritas seorang khalifah adalah umat. Umatlah yang memilihnya menjadi khalifah.

Para Ahli Fikih dan Politik

Ketika membahas mengenai posisi khilafah bagi umat Muslim, Syaikh Ali Abdurraziq mempertanyakan sumber otoritas yang diberikan kepada seorang khalifah. Ia mengatakan bahwa secara umum para ahli fikih tidak memberikan jawaban mengenai persoalan tersebut, sebagaimana halnya mereka juga tidak punya minat untuk membahas berbagai persoalan politik. 

Syaikh Ali Abdurraziq merasa aneh karena secara keilmuan para ahli fikih tidak memberikan perhatian terhadap persoalan politik. Mereka membiarkan salah satu bagian ilmu pengetahuan itu tanpa menyentuhnya, di samping bahwa mereka juga masih malu-malu membahas mengenai tata kelola pemerintahan.

Padahal mereka juga membaca khazanah intelektual para pendahulu mengenai ilmu politik, khususnya filsafat Greek (Yunani) yang banyak mempengaruhi umat Muslim. Syaikh Ali Abdurraziq mengatakan,

Kenapa mereka tampak kebingungan dengan ilmu [politik] itu dan tampak ragu-ragu untuk mengkajinya? Kenapa mereka mengabaikan buku Republic karya Plato dan Politics karya Aristoteles, padahal mereka sangat mengagumi Aristoteles dan menjulukinya sebagai Guru Pertama? Kenapa mereka membiarkan umat Muslim dalam ketidaktahuan akut mengenai prinsip-prinsip politik dan ragam [sistem] pemerintahan di Yunani, padahal merekalah yang merestui umat Muslim menggunakan metode-metode Suryani di dalam ilmu nahwu, dan mengajari mereka mengenai sejenis olah raga India sebagaimana di dalam buku Kalilah wa Dimnah? Bahkan merekalah yang merestui umat Muslim untuk mencampur-adukkan ilmu-ilmu agama mereka dengan apa yang dikandung di dalam filsafat Yunani dari yang baik dan yang buruk?

Syaikh Ali Abdurraziq menyebutkan jawaban atas pertanyaan tersebut dengan menjelaskan sebab kelaliman para raja dan penguasa di masa-masa khilafah yang biasanya dikelilingi tombak, pedang, dan tentara bersenjata dengan kekuatan penuh. Makanya menjadi sangat wajar “jika raja atau sultan di masa-masa itu bertindak seperti monster dan binatang buas terhadap siapapun yang menentangnya atau menggoyang tahtanya. Ia akan menjadi musuh mengerikan bagi setiap studi ilmiah yang ia bayangkan dapat meruntuhkan wibawanya atau berpotensi menimbulkan bahaya bagi kekuasaannya.

Dari sinilah kemudian muncul tekanan-tekanan kekuasaan terhadap kebebasan ilmu pengetahuan dan lembaga-lembaga pendidikan. Dan tidak diragukan lagi, bahaya yang paling mengancam bagi kekuasaannya adalah ilmu politik. Maka tidak aneh jika kemudian para khalifah berusaha menutup jalan atau aksesnya bagi masyarakat”, sehingga para ahli fikih tidak ada yang mempunyai minat mendalami ilmu politik.

Tidak Ada Khilafah di dalam Islam

Syaikh Ali Abdurraziq memandang bahwa di dalam al-Qur`an, sirah nabawiyah, dan hadits-hadits Nabi Saw. tidak ada satu pun dalil yang mendukung khilafah. Ia mengatakan,  “Hadits-hadits Nabi Saw. yang menyinggung soal imamah, khilafah, baiat, dan seterusnya itu tidak menunjukkan apa pun lebih dari apa yang ditunjukkan oleh al-Masih (Yesus) ketika menyebutkan beberapa aturan syariat mengenai pemerintahan Kaisar.” 

Ia juga menjelaskan hadits-hadits yang menyerukan kepatuhan kepada imam, “Jika benar bahwa Nabi Saw. telah memerintahkan kita untuk mematuhi seorang imam, maka Tuhannya pun telah memerintahkan kita untuk memenuhi perjanjian kita dengan orang musyrik, kita menjaga perjanjian itu sebagaimana orang musyrik menjaganya untuk kita, tetapi itu tidak berarti bahwa Allah meridhai kesyirikan, dan bahwa perintah-Nya agar kita memenuhi perjanjian dengan orang-orang musyrik tidak berarti kita harus membenarkan kesyirikan mereka.”

Khilafah untuk Menjaga Agama

Syaikh Ali Abdurraziq tidak sepakat dengan pendapat yang mengatakan pentingnya menegakkan khilafah untuk menjaga agama. Ia mengutip pandangan Ibn Khaldun yang mengatakan bahwa bentuk pemerintahan khilafah dan pengaruhnya sebetulnya sudah sirna bersamaan dengan hilangnya fanatisme Arab era al-Khulafa` al-Rasyidun.

Bahkan ia mengatakan bahwa negara yang diklaim sebagai negara khilafah justru banyak melanggar rukun-rukun agama dan mengabaikan kepentingan umat Muslim.

Tags: Al-Islâm wa Ushûl al-Hukmali abdur raziqkhilafahSyaikh Ali Abdurraziqtinjauan khilafah
Previous Post

Peranan Ibu Nyai terhadap Pengembangan Pesantren

Next Post

Moderasi Menuntut Gaji Guru

Roland Gunawan

Roland Gunawan

Wakil Ketua LBM PWNU DKI Jakarta

RelatedPosts

belajar
Review Kitab

Rahasia Membangkitkan Semangat Belajar dalam Kitab Mahfuzhat

20/07/2022
Kitab Al Mawaris fi Syariah al Islamiyah Membagi Warisan dengan Adil
Review Kitab

Kitab Al-Mawaris fi Syari’ah al-Islamiyah: Membagi Warisan dengan Adil

09/07/2022
Kitab Tajul ‘Arus Obat Penyakit Hati
Review Kitab

Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

06/07/2022
perempuan bercadar
Kolom

Perempuan Bercadar di Indonesia Tak Semuanya Eksklusif

04/07/2022
Izhatun Nasyi’in
Review Kitab

Spirit Mencintai Tanah Air dalam Kitab Izhatun Nasyi’in

02/07/2022
khilafatul muslimin
Kajian

Khilafatul Muslimin dan Halusinasi Kebangkitan Khilafah

29/06/2022
Next Post
Moderasi Menuntut Gaji Guru

Moderasi Menuntut Gaji Guru

Rahmat Jalaluddin Rahmat (1)

Rahmat Jalaluddin Rahmat (1)

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

thumbnail bulletin jum'at al-wasathy

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 037

12/08/2022
Anwar Sanusi

Stop Perdebatan Narasi Konfrontasi Antara Pancasila dan Agama

11/08/2022
Sekjen MUI Amirsyah Tambunan

Jelang 2024, MUI: Tolak Politisasi Agama dan Politik Identitas

10/08/2022
Musdah Mulia

Kikis Intoleransi, Jangan Ada Lagi Pemaksaan Jilbab di Sekolah

07/08/2022
bulletin jum'at

Bulletin Jum’at Al-Wasathy | Edisi 036

05/08/2022

Trending Artikel

  • Pribadi Nabi Muhammad Saw Yang Introvert

    Pribadi Nabi Muhammad SAW yang Introvert

    81 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    62 shares
    Share 25 Tweet 16
  • Cara Islam Mengatasi Rasa Insecure

    53 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Disebut Jokowi di Pengukuhan PBNU, Ini Profil Ainun Najib

    49 shares
    Share 20 Tweet 12
  • Definisi Dai, Ustadz, Mufti, Murobbi dan Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.